Untuk yang ke-10 kalinya, Dewan Asuransi Indonesia merayakan Hari Asuransi 2015 yang jatuh pada tanggal 18 Oktober 2015 mendatang. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berasuransi. Pemahaman serta akses masyarakat akan produk dan jasa asuransi harus terus didorong dari waktu ke waktu.

Mengambil tema “Asuransi untuk Negeri” pada tahun ini, Reza Luthfi, Ketua Panitia Insurance Day 2015 berharap ada lebih banyak masyarakat yang paham dan mengerti tentang pentingnya memiliki asuransi. Seluruh industri asuransi diharapkan bahu-membahu membantu masyarakat menghadapi risiko yang dapat terjadi di masa yang akan datang dengan proteksi asuransi yang memadai.

Kegiatan Insurance Day 2015 dimulai dengan serangkaian talkshow mengenai pentingnya asuransi dengan menghadirkan narasumber dari praktisi asuransi di Indonesia yang akan disiarkan di Bens radio dan Smart FM. Kegiatan seperti Insurance Goes to Campus dan kegiatan donor darah juga dilakukan di kota Padang, Pontianak dan Makassar.

Panitia Insurance Day 2015 juga akan mengadakan pagelaran musik dengan menghadirkan beberapa figur anak negeri yang sudah “melek asuransi” dari berbagai pelosok Indonesia. Sehingga, bisa memberi inspirasi kepada masyarakat untuk mulai dapat berasuransi, melakukan perencanaan keuangan yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Hendrisman Rahim mengatakan pemahaman masyarakat yang masih kurang akan pentingnya asuransi dan perencanaan keuangan adalah tantangan utama industri asuransi. Banyak juga masyarakat Indonesia saat ini yang sudah paham dan mengerti pentingnya asuransi tetapi tidak melakukan tindakan apapun untuk melindungi diri, keluarga serta aset dengan asuransi.

“Rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia membutuhkan strategi khusus untuk mengenalkan pentingnya asuransi kepada masyarakat Indonesia. Salah satu upayanya adalah lewat peringatan “Insurance Day” setiap tahunnya dan komitmen untuk terus meningkatkan pemahaman dan memberi edukasi mengenai pentingnya asuransi bagi masyarakat di segala lapisan,” kata dia dalam rilisnya.

Jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa di Tanah Air merupakan pasar yang potensial bagi industri asuransi. Terlebih, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia terbilang besar dan bahkan diperkirakan akan mencapai 141 juta orang pada tahun 2020 mendatang.

Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa baru 18%, atau hanya sekitar 18 dari setiap 100 penduduk Indonesia, yang sudah mengerti manfaat asuransi dengan baik (well literate) namun hanya sekitar 12 dari setiap 100 penduduk Indonesia yang menggunakan produk dan jasa perasuransian atau sekitar 12%.

Sampai saat ini, total bisnis pasar asuransi di Indonesia mencapai Rp 755,4 triliun. Bahkan, di tengah semua industri yang sedang lesu, industri asuransi masih tercatat mengalami pertumbuhan, meskipun kenaikannya tidak setinggi tahun sebelumnya. Asuransi umum misalnya, hingga semester pertama 2015 ini sanggup naik 10-11%. Pada akhir tahun 2015 ini, diharapkan pertumbuhannya bisa mencapai 13-15%.