Management Trends

HIPMI Dorong Bekraf Wadahi Pengusaha Pemula

HIPMI Dorong Bekraf Wadahi Pengusaha Pemula

Kementerian Keuangan RI mengeluarkan daftar kementerian/lembaga yang memiliki serapan anggaran rendah dalam enam bulan pertama di 2016. Salah satu lembaga yang tercatat masih lemah dalam penyerapan anggaran adalah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Menyikapi hal ini, Ketua BPP HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bidang Organisasi, Anggawira, menyatakan bahwa HIPMI ingin mendorong Bekraf agar dapat memperbaiki realisasi penyerapan anggaran dengan mendukung pengusaha pemula di Indonesia. Adapun, Bekraf menduduki posisi kedua dalam daftar kementerian/ lembaga dengan penyerapan anggaran paling rendah.

HIPMI Bekraf

“HIPMI akan berupaya untuk mendorong Bekraf dalam penyerapan anggaran dengan cara meningkatkan jumlah pengusaha pemula yang bergerak di bidang ekonomi kreatif, dengan mengadakan program pemberian dana dan dukungan untuk pengusaha yang bergelut di bidang UMKM,” ujar Anggawira di Jakarta, (25/6).

Langkah ini, dinilai akan memberi hasil yang efektif bila dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Sebabnya, untuk memperbaiki serapan anggaran yang hanya sebesar 5% ini tidak dapat dilakukan secara instan, melainkan memerlukan serangkaian proses, dan dibutuhkan kerjasama yang kuat antar lembaga.

“Untuk dapat meningkatkan jumlah penyerapan anggaran tersebut dibutuhkan upaya yang berkala dan hubungan kerjasama yang kuat. Inilah yang membuat HIPMI tergerak untuk bersinergi dengan Bekraf dalam mengoptimalkan industri kreatif. Negara kita memiliki banyak sekali pengusaha-pengusaha muda yang kreatif dan berpotensi mendorong perekonomian dalam negeri contohnya industri pariwisata, kuliner, fashion dan lainnya,” ungkap Anggawira yang juga sebagai Dewan Pembinga HIPMI Perguruan Tinggi.

Menurutnya, HIPMI kini sudah menyiapkan beberapa program digital untuk dikembangkan dengan beberapa stakeholder lainnya. ”Kami sudah menyiapkan beberapa startup yang kompeten dan kami rasa akan bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi. Misalkan, kami sedang siapkan platform pariwisata untuk menarik minat wisatawan asing ke Indonesia. Ini yang harus didukung oleh Bekraf agar bisa menjadi sumber devisa negara,. Intinya masih banyak yang bisa disinergikan agar Bekraf bisa lebih memperhatikan pengusaha pemula,” ujarnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved