Management Strategy

IFC Fokus Membiayai Sektor Manufaktur Kimia dan Energi Terbarukan

IFC Fokus Membiayai Sektor Manufaktur Kimia dan Energi Terbarukan

Perusahaan pembiyaan yang merupakan anggota dari Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) kembali mengumumkan rencanya membiayai sektor swasta di Indonesia dengan alokasi dana sebesar US$804 Juta di tahun 2014 ini. Dua sektor utama yang menjadi fokus perhatian IFC di Indonesia adalah manufaktur kimia dan energi terbarukan.

IFC

husus untuk manufaktur kimia, IFC akan memberikan pendanaan sebesar US$ 509 juta kepada PT Panca Amara Utama (PAU) sebagai pinjaman jangka panjang. PT Panca Amara Utama sendiri adalah anak usaha dari PT Surya Esa Perkasa, Tbk (ESSA). Dana pinjaman tersebut direncanakan untuk membangun pabrik amonia di Sulawesi Tengah dengan kapasitas produksi 200.000 dan direncanakan beroperasi pada akhir 2016.

Menurut Sarvesh Suri, Manager Country FC untuk Indonesia, jumlah pinjaman tersebut adalah yang terbesar dalam satu dekade ini. Lebih lajut Sarvesh menjelaskan alasan pihaknya memilih PAU untuk pinjaman besar tersebut adalah untuk mengurangi ketergantungan impor bahan kimia khususnya amonia dari luar negeri. Dengan demikian, IFC mengkalim turut menekan defisit neraca perdagangan Indonesia.

Sedangkan untuk sektor energi terbarukan IFC akan memberikan fasilitas pinjaman untuk produsen energi independen PT Bajradaya Sentranusa (BDSN). Tujuannya adalah untuk mendukung operasional jangka panjang pembangkit listrik hidroelektrik Asahan 1, Sumatera Utara.

Dan sebagai bagian dari keseriusan IFC dalam pembangunan infrastruktur pasar modal di Indonesia, IFC menggandeng PT Ciputra Residence untuk memberikan jaminan kredit sebesar 20 % bagi Rp 500 miliar domestic bond issue di bidang properti. “Kami yakin bahwa pembangunan infrastruktur skala besar dan pasar modal sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan,” jelas Sarvesh.

Sejak IFC masuk ke Indonesia 46 tahun lalu, perusahaan ini telah mendanai sekitar US$ 6,2 miliar investasi jangka panjang. Dari jumlah tersebut sekitar US$ 1,1 miliar digunakan untuk mendanai berbagai proyek manufaktur dan infrastruktur skala besar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved