Management Strategy

IMF Koreksi Pertumbuhan, RI Mesti Waspada

IMF Koreksi Pertumbuhan, RI Mesti Waspada

Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2016 dari 3,6% menjadi 3,4%. Dilansir AFP, angka terbaru masih lebih baik dibanding realisasi 2015 sebesar 3,1%. Ini adalah koreksi yang kedua setelah dikurangi dari 3,8% menjadi 3,6% dalam laporan kuartalan Prospek Ekonomi Dunia di markasnya Washington, Oktober 2015 lalu.

Ekonomi negara berkembang masih akan menghadapi tantangan besar pada tahun ini. Perlambatan ekonomi Tiongkok, penguatan nilai tukar dolar AS, kolapsnya harga minyak dunia dan komoditas lainnya, serta ketegangan politik bisa makin meruntuhkan perekonomian negara-negara pasar berkembang yang sudah dilanda kesulitan. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga menghambat pemulihan global.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Budget spending harus jadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi.

Apalagi, jika Tiongkok tidak mengelola dengan sangat baik perlambatan serta reformasi ekonominya. Perlambatan di negara perekonomian terbesar dunia tersebut sudah menimbulkan gelombang gejolak ke seluruh pasar finansial global.

Ekonomi raksasa Amerika Serikat hanya tumbuh 2,6% tahun ini, lebih rendah 0,2 poin dibanding estimasi sebelumnya. Penyebabnya adalah dampak penguatan nilai tukar dolar AS dan turunnya investasi di sektor industri. Proyeksi untuk Eropa dinaikkan tipis menjadi 1,7% karena kebangkitan ekonomi Spanyol melebihi ekspektasi. Jepang juga berpeluang naik pertumbuhannya tahun ini.

Untuk Tiongkok, IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini sebesar 6,3% atau melambat dibanding realisasi tahun lalu sebesar 6,9%, yang merupakan terendah dalam seperempat abad.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved