Management zkumparan

Indah Golden Signature Pelopori Pendaftaran Merek Internasional

Perusahaan pengekspor emas terbesar dari Indonesia, PT Indah Golden Signature (IGS), mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Istana Wakil Presiden sebagai pendaftar pertama permohonan merek internasional melalui Protokol Madrid.

Protokol Madrid merupakan suatu sistem pendaftaran merek di mana pemilik merek bisa mendaftarkan mereknya sekaligus di semua negara anggota Protokol Madrid. Indonesia merupakan anggota ke-100 dari Protokol Madrid dan aksesinya sudah ditandatangi oleh Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2017

“Nantinya merek yang terdaftar bisa terkoneksi langsung ke 116 negara. Sehingga pemilik merek tidak perlu mendaftarkan mereknya di setiap negara,” ujar Benny Muliawan, Direktur IGS. Menurutnya, IGS merupakan pendaftar pertama merek Internasional melalui Protokol Madrid untuk merek Indonesia yang di Internasionalkan melalui Indonesia. “Saat ini baru ada 9 brand Indonesia yang masuk ke Protokol Madrid dan salah satunya adalah perusahaan kami,” jelasnya.

Ia mengatakan, keuntungan mendaftarkan mereknya melalui Protokol Madrid bisa menekan biaya untuk membayar konsultan di setiap negara. Dengan terdaftarnya merek tersebut, saat perusahaan ingin melakukan ekspor bisa menggunakan sistem ini tanpa harus menunjuk konsultan di masing-masing negara tujuan ekspor.

Selain itu, merek juga bisa dikenal di antara bangsa-bangsa lainnya yang juga anggota Protokol Madrid. Menurutnya, sebenarnya sistem ini sangat menguntungkan untuk UKM sehingga proses ekspornya bisa cepat. Dan proses pendaftaran merek hanya memakan waktu tiga bulan. ”Saat harus melakukan perpanjangan tidak lupa, karena saat perpanjangan maka perpanjangan,” ujarnya kepada SWA Online ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Ke depan, rencananya IGS akan secara masif melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri. Sebelumnya perusahaan telah melakukan ekspor ke 9 negara di antaranya Swiss, Australia, Hong Kong, Singapura dan beberapa negara lainnya. “Sekarang kami lagi mau masuk ke India karena potensi India besar, sebenarnya India pasar emas nomor dua di dunia, sebelum-sebelumnya emas kami dikirim ke Swiss dan dari sana baru dikirim ke India,” jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved