Management Strategy

Indonesia Bisa Bicara Banyak di Bisnis TIK

Indonesia Bisa Bicara Banyak di Bisnis TIK

Indonesia diyakini bisa berbicara banyak di bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) global dan regional karena memiliki sumber daya dan kekuatan finansial. Bisnis tersebut memang padat modal dan karya. Dengan dukungan regulasi, pemodalan, dan ekosistem, Indonesia bisa berbicara banyak di bisnis TIK.

“Buktinya, Telkom saja sudah Go Regional dan Global dengan ekspansinya. Belum lagi sejumlah hasil karya anak bangsa yang membanggakan, seperti solusi 4G dari Profersor Khoirul Anwar,” kata Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin dalam rilis yang diterima SWA Online.

teknologi-informasi

Menurutnya, tak mudah bagi sebuah perusahaan atau perorangan untuk Go Global karena standar yang diterapkan kala berkompetisi di pasar internasional sangat tinggi. Misalnya, Telkom bisa mendapatkan tanah untuk membangun Data Center di Jurong Park, Singapura.

“Itu tak mudah, tanah di sana kan sulit sekali, kompetisi ketat. Nah, proposal dari Telin Singapura (Anak usaha Telkom) yang pertama disetujui, kita harusnya bangga, artinya bisa mengalahkan pemain internasional karena pasti yang ikut bidding pemain top, Singapura kan salah satu Hub Internet internasional,” katanya.

Apalagi, lanjutnya, sejak tujuh tahun berdiri Telin Singapura telah memiliki dua Data Center di negeri itu dan selama ini melayani perusahaan multinasional. “Kalau saya lihat, Telin Singapura ini bentuk nyata ekspansi Telkom, bermain dan melayani pasar luar negeri. Artinya, Telkom bukan jago kandang. Semoga ini menjadi inspirasi bagi pemain lainnya,” ujarnya.

Telkom memang menyatakan investasi yang dilakukan melalui pembangunan data center di Singapura difokuskan untuk menarik pendapatan dari pelanggan korporasi di Singapura. Diharapkan pelanggan tersebut dapat ditawarkan mirroring layanan ke Indonesia sehingga nantinya bisa dilayani dari Indonesia. Hingga akhirnya, Indonesia dapat menjadi hub untuk komunikasi internet/data ke berbagai negara.

Isu Keamanan

Advisor Indonesian Cloud Forum Mochammad James Falahuddin mengatakan hal yang wajar dalam mengembangkan bisnis teknologi informasi pemain seperti Telkom menggandeng mitra yang ahli di bidang itu.

“Telkom selama ini kuat di infrastruktur, sementara arahnya kalau bermain teknologi informasi itu di solusi. Biar catch up cepat, harus menggandeng pemain yang sudah ahli. Implementasi strategi itu bisa dilihat di pembentukan TelkomTelstra. Tak lama lagi, kabarnya dengan SingTel untuk menggarap pasar aplikasi,” katanya.

Menurutnya, hal yang perlu diperhatikan dalam pendirian perusahaan patungan tersebut dengan mitra asing adalah isu keamanan dari solusi. Namun, hal ini bisa diatasi jika sejak perusahaan didirikan kedua pemegang saham menunjukan komitmen soal transparansi.

“Isu keamanan bisa dinyatakan sejak awal. Biasanya aplikasi itu kan disesuaikan dengan pasar yang dituju, tentu keamanan harus diperhatikan. Isu keamanan ini paling krusial di orang yang menjalankan, lihat saja NSA, bolongnya kan karena Edward Snowden bicara,” ujarnya.

Telkom berencana membentuk perusahaan patungan dengan Singapore Telecommunication Limited (SingTel) untuk menggarap pasar solusi TI di berbagai sektor usaha dengan memanfaatkan kapasitas data center di Indonesia yang sudah dimiliki Telkom, dimana saat ini sudah mencapai 70.000 m2. SingTel dipilih sebagai mitra karena memiliki pengalaman dalam penyediaan aplikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan multi nasional.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved