Management Strategy

Indonesia Perkuat Daya Saing dengan Proyek Infrastruktur Rp 380 Triliun

Indonesia Perkuat Daya Saing dengan Proyek Infrastruktur Rp 380 Triliun

Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang berlaku pada tahun 2015 sudah di depan mata. Karena itu pemerintah Indonesia berupaya memperkuat daya saing Indonesia dengan cara menggenjot pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan berbagai proyek infrastruktur sebesar Rp 380 triliun lebih di tahun 2014.

“Pemerintah memberikan perhatian besar atas pembangunan infrastruktur agar Indonesia semakin meningkat daya saingnya melalui pembangunan jalan, jembatan, bandara dan sebagainya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, saat memberikan sambutan di acara pembukaan Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2013 di Jakarta Convention Center kemarin (13/11).

IIICE 2013

Dijelaskan, IIICE 2013 akan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 13 hingga 15 November 2013. Menurut Hatta, untuk meningkatkan daya saing Indonesia melalui pembangunan infrastruktur, pemerintah telah menyiapkan puluhan proyek investasi bernilai ratusan triliun rupiah. “Kita akan memperbaiki dan mempersiapkan proyek-proyek dalam skala besar. Diharapkan persiapan 20-25 proyek akan segera kita luncurkan dengan perkiraan investasi Rp 380 triliun,” ujarnya.

Proyek ratusan triliun rupiah yang disebutkan Menko itu sendiri akan diperkenalkan di ajang IICE 2013. Total terdapat 40 lebih proyek penting yang akan diperkenalkan dalam acara yang berlangsung selama 3 hari ini. Di ajang ini, proyek-proyek prioritas yang dijadwalkan untuk segera diimplementasi akan dipamerkan kepada calon investor dan komunitas konstruksi yang sedang berlomba untuk mendapatkan bisnis dan proyek baru.

Proyek infrastruktur yang ditampilkan dalam IIICE 2013 termasuk dalam proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang digulirkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2011. MP3EI dirancang untuk dapat mendorong Indonesia masuk menjadi 10 besar perekonomian dunia pada tahun 2025 dengan total GDP sebesar US$ 4.5 triliun melalui pembangunan infrastruktur di enam koridor ekonomi yang menghubungkan Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Maluku Utara, Bali, Nusa Tenggara, Papua, Maluku dan Jawa.

IIICE 2013 ini sendiri menjadi pameran terbesar di Indonesia yang mempromosikan agenda MP3EI. Selama tiga hari penyelenggaraan IIICE 2013, ditargetkan 50 ribu pengunjung akan mengikuti acara yang disemarakkan oleh partisipasi dari 150 peserta pameran, 1000 delegasi bisnis dan lebih dari 24 provinsi di Indonesia yang menampilkan berbagai proyek-proyek infrastruktur di daerahnya.

Sejumlah proyek yang akan ditampilkan diantaranya proyek Southern Bali Water Supply di Bali, Pelabuhan Teluk Lembar di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Raknamo dan Klhua di Nusa Tenggara Timur, Jalan lintas Enarotali-Tiom di Papua, Jalan Trans Maluku di Maluku, serta jalan lingkar Halmahera di Maluku Utara.

“Event ini menjadi wahana yang tepat untuk menumbuhkembangkan infrastruktur Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean mendatang,” ujar Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum Indonesia dalam sambutannya di acara pembukaan IIICE 2013.

Adapun Ketua Kadin Indonesia, Suryo B. Sulisto memaparkan, ajang IIICE 2013 yang kali ini mengambil tema Building The Industries & Partnerships that Deliver Indonesia’s Infrastructure akan mampu meningkatkan kerjasama nasional dan regional yang lebih erat. “ Tema ini juga mengingatkan kita semua bahwa peningkatan infrastruktur di 6 koridor tidaklah mudah. Karena itu kita harus mengerjakannya bersama-sama agar bisa berjalan dengan baik. Saya yakin IIICE 2013 akan mampu meningkatkan kerjasama nasional dan regional yang lebih erat,” ujarnya.

Sementara itu, Alan Solowiejczyk, CEO PT Infrastructure Asia yang mengorganisir jalannya IIICE 2013, mengaku bangga perusahaannya mendapat kesempatan untuk turut membantu peningkatan infrastruktur di Indonesia.

“Agar mampu meningkatkan daya saing, sebuah bangsa harus terus menerus meningkatkan kualitas infrastrukturnya. Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhono telah menunjukkan tekad dan kuat dan kerja nyata untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia melalui peluncuran program MP3EI. Kami, dari PT Infrastructure Asia selaku penyelenggara acara IIICE 2013 merasa bangga dapat menyatukan misi pemerintah dan sektor swasta untuk memberikan sumbangan bagi kemajuan infrastuktur Indonesia melalui acara ini,” ujarnya.

Alan memaparkan, sejak digelar pertama kali pada tahun 2009, IIICE yang menampilkan berbagai proyek infrastruktur yang masif di puluhan propinsi di Indonesia telah berhasil menjembatani aspirasi dari para pembeli, pemasok dan pejabat pemerintah dalam membangun infrastruktur di Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved