Management

Ingin Merek Maju, Belajar dari Kasus Tolak Angin

Ingin Merek Maju, Belajar dari Kasus Tolak Angin

Perjalanan Tolak Angin menjadi market leader dan merek yang diterima pasar global menunjukkan kemampuan para pengelola merek Indonesia untuk membuat merek terpercaya. Dalam kasus Sido Muncul, hal itu amat terbukti. Merujuk ke awal tahun 1980-an, Tolak Angin dipersepsikan merek jamu kesehatan yang tradisional, kuno dan kampungan. Irwan Hidayat, dengan piawainya mengubah itu semua. Merek ini ditransformasi. Jamu yang awalnya berbentuk tablet bulat hitam, diubah menjadi serbuk. Kemudian dikembangkan lagi menjadi bentuk cair.

istimewa

Komunikasinya juga diperbaiki. Dijelaskan bagaimana merek ini dihasilkan lewat proses produksi yang modern, berdasarkan cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) maupun dengan cara pembuatan obat yang benar (CPOB). Menggunakan endorser papan atas, Tolak Angin direposisi sehingga tidak lagi dipersepsikan sebagai jamu, melainkan produk herbal berkualitas, digali dari warisan bumi Indonesia.

Tolak Angin adalah bukti kemampuan merek Indonesia. Namun, selain karena merek Indonesia memang mampu bersaing, potensi ekonomi Indonesia juga amat disayangkan bila didominasi merek asing. Coba perhatikan: belakangan ini, study McKinsey tentang Indonesia yang berjudul “The archipelago economy: Unleashing Indonesia’s potential” ramai dibicarakan. McKinsey meramalkan pada 2030, Indonesia akan berada di posisi ke-7 negara terbesar dunia. Dalam dua dekade mendatang Indonesia akan menanggalkan julukan ‘Si Jago Kandang’, berganti baju menjadi ‘Juara Dunia Ekonomi’.

Laporan itu memang sangat membanggakan. Keberadaan Indonesia di kancah dunia, makin diperhitungkan secara ekonomi. Tapi kita tak boleh terlena. Selain jalan ke arah sana masih membutuhkan sejumlah persyaratan penting seperti infrastuktur, tentu amat disayangkan bila asing lah yang mengambil keuntungan dari kemajuan ini ketika Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia.

Merek-merek Indonesia memiliki kemampuan berstandar internasional yang membanggakan. Ambil contoh Tolak Angin Sido Muncul. Bukan hanya berhasil menjadi market leader di Tanah Air, upaya Tolak Angin untuk membesarkan pasar bisa dikatakan sudah berhasil. Posisi kokoh mereka juga terlihat dengan keberhasilannya masuk ke pasar ekspor.

Saat ini Tolak Angin sudah ada di seluruh dunia. Di negara-negara Amerika, Eropa, Australia, dan Singapura, produk Tolak Angin tersedia di jaringan Asian Stock dan Oriental Stock. “Target kami memang membuat Tolak Angin ada di mana-mana,” ujar Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Sido Muncul. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved