Garudapreneur dan IPB Business Festival (IBF) selaku penyelenggara Garudapreneur Business Model Competition 2015 (GBMC) telah memutuskan 9 finalis yang maju ke babak Garudapreneur Bootcamp. Demikian rilis resmi dari penyelenggara.

Gerakan Garudapreneur pertama sekali digulirkan tanggal 28 Oktober 2014. Kemudian diikuti dengan roadshow ke berbagai kampus untuk memprovokasi anak muda Indonesia mengikuti kompetisi GBMC. Hasilnya adalah puluhan model bisnis dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dengan beragam kategori industri.

Kompetisi yang diikuti oleh peserta dari Jakarta maupun luar Jakarta mengirimkan model bisnis kanvas mereka dengan satu harapan yang sama, dapat menjadi finalis dan mengikuti inkubasi Garudapreneur secara gratis. Dan memperebutkan total hadiah pendanaan hingga Rp. 100 juta.

Para finalis ini merupakan anak muda yang masih berstatus mahasiswa S1 yang saat ini sedang berupaya mewujudkan salah satu impian terbesar mereka, yaitu dapat mewujudkan ide bisnis mereka menjadi nyata.

Pendaftaran GBMC dibuka sejak 8 Mei 2015 hingga 23 Agustus 2015. Setelah melalui tahap penjurian yang ketat, pada tanggal 9 September 2015 terpilihlah 9 (sembilan) tim, yaitu:

1. Bubu Company dengan produk gantugan kunci multifungsi yang dapat digunakan menjadi goodie bag.

2. Fresh Okara dengan produk susu kedelai organik dan makanan berbahan dasar serat kedelai.

3. House of Mushroom dengan produk kuliner dari olahan jamur tiram yang sehat tanpa MSG.

4. Jawa Painting dengan produk lukisan cukit kayu dan souvenir yang memanfaatkan limbah jati.

5. MEOP dengan produk alat pompa penguras oli motor.

6. PPO dengan produk jaket motor yang fashionable dengan fitur kreatif dan sesuai kebutuhan.

7. Queue adalah mobile applications untuk memantau antrian di kafe dan restoran.

8. SOCA dengan produk souvenir tanaman jamur dan edukasi budidaya jamur.

9. VJESALICA dengan produk furnitur yang inovatif dan multifungsi.

Perjuangan para tim finalis belum selesai sampai di sini. Setelah berhasil mengalahkan puluhan kandidat tim yang lain, belum saatnya berbangga hati. Mereka harus memantapkan lagi model bisnisnya, membuat prototipe dan memastikan produk atau jasa mereka diterima pasar.