Management Strategy

Inovasi Baru, Siloam Luncurkan Siloam Express

Inovasi Baru, Siloam Luncurkan Siloam Express

Untuk meningkatkan pendapatan, PT Siloam International Hospitals Tbk berinovasi dengan membangun model layanan kesehatan baru, yakni Siloam Express. Rencananya, fasilitas yang bisa melayani primary care dan limited secondary care dengan ini length of stay di sekitar 2-2,5 hari ini akan diluncurkan pada tahun ini. Untuk tahap pertama, akan dibangun 4 Siloam Express yang berlokasi dua di Bekasi dan satu di DKI Jakarta.

“Satu lagi di Surabaya. Investasinya sekitar US$ 2 juta untuk satu klinik. Kami menargetkan memiliki 25 Siloam Express hingga tahun 2017. Kami akan memaksimalkan properti milik Lippo Group dengan sedikit renovasi. Untuk klinik boleh ada di mal,” ujar Anang Prayudi, Network Development Director PT Siloam International Hospitals Tbk.

Dia menambahkan pembangunan Siloam Express di Bekasi telah berjalan karena sudah mendapatkan izin dan diperkirakan rampung pada Oktober- November mendatang. Untuk klinik yang beroperasi di Jakarta, diperkirakan selesai pembangunannya pada Desember mendatang. Sementara, yang di Surabaya selesai sekitar November. “Siloam Express ini juga bisa melayani peserta BPJS. Kami harapkan klinik ini bisa memberi kontribusi pendapatan hingga 30%-40% per tahun,” katanya.

Managing Director/Chief Operations Officer PT Siloam International Hospitals Tbk, Andry

Managing Director/Chief Operations Officer PT Siloam International Hospitals Tbk, Andry

Managing Director & Chief Operations Officer Siloam, DR. dr. Andry mengatakan, Siloam tengah mengembangkan klinik khusus untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan. Misalnya untuk penyakit dalam, akan dibuat klinik diabetes, klinik pencernaan. “Kami mencoba memberikan pelayanan sesuai dengan keluhan. Saat ini, pasien dengan keluhan darah tinggi datang ke dokter umum, untuk kemudian dirujuk ke penyakit dalam, kemudian dirujuk lagi. Jadi, tidak fokus. Kalau kami memiliki klinik yang pasti, misalnya klinik diabetes untuk menangani diabetes,” katanya.

Menurut dia, keberadaan klinik tersebut juga akan sangat membantu masyarakat yang berdomisili di wilayah satelit Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Saat ini, pengelola jaringan RS Siloam, yakni PT Siloam International Hospitals, masih membahas tentang lokasi klinik khusus tersebut, apakah berdampingan dengan rumah sakit atau tidak. Namun, kuncinya adalah untuk menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat.

“Kalau lokasinya belum mendapatkan fasilitas yang besar, kami bisa bangun untuk feeder. Contoh, di Jakarta, untuk ke Semanggi saja membutuhkan waktu 3 jam. Pasien bisa ke rumah sakit Siloam yang kecil dulu, lalu dari sana bisa kami komunikasikan menggunakan sistem. Itu tujuannya, ingin menjangkau ke arah satelit,” katanya.

Tak hanya pengobatan, lanjut dia, RS Siloam juga mengembangkan teknik preventif lewat medical check up. Masyarakat melakukan cek rutin kondisi kesehatan bertujuan untuk menghindari penyakit, terutama jenis-jenis penyakit yang diwariskan seperti diabetes, jantung, darah tinggi. Dengan melakukan pencegahan, masyarakat diajarkan untuk tidak pasrah pada keadaan dan bisa terus meningkatkan kondisi kesehatannya menjadi jauh lebih baik. Yang juga tidak kalah penting adalah cek jantung untuk mencegah terjadinya penyakit mematikan, yakni jantung koroner.

“Kalau ditemukan penyumbatan, ya diobati dulu. Kemudian, juga ada vaksinasi, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil. Ya, preventif medicine ini perlu dikembangkan. Bagaimana agar orang tidak sakit. Jangan semakin banyak jumlah penduduk, mereka yang sakit juga bertambah,” ujarnya. (Reportase: Destiwati Sitanggang)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved