Management Strategy

Inovasi Mewarnai Setiap Proyek Sinar Mas Land

Inovasi Mewarnai Setiap Proyek Sinar Mas Land

Lesunya industri properti sejak awal tahun 2014 tidak menyurutkan langkah Sinar Mas Land untuk terus ekspansi. Sejumlah proyek baru digeber dan proyek lama dikebut. Seperti apa inovasi yang dilakukan?

Siapa bilang kota mandiri yang sudah terbentuk tidak ada pembangunan lagi? Kawasan BSD City, Serpong misalnya, dengan luas lahan sekitar 6.000 hektar, masih leluasa untuk melakukan pembangunan berbagai proyek perumahan maupun komersial. Bahkan, hingga 25 tahun ke depan kawasan yang dimiliki oleh Sinar Mas Land ini masih aman melakukan pengembangan.

“Untuk 7 – 10 tahun ke depan, kami mencanangkan BSD City menjadi sebuah connected city dan smart city,” ujar Michael Widjaja, CEO Sinar Mas Land, dalam sambutannya di acara peluncuran NavaPark, mahakarya mix residential berkonsep resor dan lifestyle internasional di ballroom Grand Hyatt Jakarta (28/10).

Michael Widjaja , CEO Sinar mas Land (tengah baju batik) dalam acara seremoni AEON Mall beberapa waktu lalu

Michael Widjaja , CEO Sinar mas Land (tengah baju batik) dalam acara seremoni AEON Mall beberapa waktu lalu

Cita-cita Sinar Mas Land itu bukanlah impian belaka. Justru, pengembang properti yang memiliki jam terbang lebih dari 40 tahun di Indonesia itu ingin mewujudkan ambisi tersebut menjadi kenyataan. Itulah sebabnya developer yang berhasil membangun BSD City, Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Kota Deltamas Cikarang itu agresif membangun proyek-proyek baru dan melanjutkan pembangunan proyek sebelumnya.

Selama 10 tahun terakhir, kata Michael, pihaknya telah berfokus pada peningkatan komplek hunian melalui pembangunan klaster. Setidaknya sudah 30.000 rumah dibangun di BSD City dan kini dalam fase 2 plus 3, masih akan konsentrasi pada pembangunan kompleks hunian yang lebih baik lagi. “Tujuannya demi meningkatkan standar kehidupan dan melakukan inovasi-inovasi baru agar customer semakin nyaman tinggal di BSD City,” Michael menambahkan.

Menurutnya, kini manajemen sedang melakukan tahapan eksplorasi dalam proses membuat ‘smart home’ menjadi kenyataan di tengah-tengah kompleks perumahan yang dibangun. Maklum, selama ini ‘smart home’ dipandang sebagai sebuah kemewahan. Sinar Mas Land antusias untuk meningkatkan kualitas dengan membandingkan kota-kota kelas dunia seperti kota Song-do di Seoul, Korea, yang turut mengubah kebiasaan para warganya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah pada saat grochery shopping atau belanja kebutuhan sehari-hari. Song-do menciptakan teknologi yang akan mengingat kebutuhan grochery shopping mingguan pelanggan, karena pihak toko secara otomatis dapat mengingatkan daftar belanjaan pelanggan dan mengirimnya ke rumah seminggu sekali.

Selain hunian, beberapa tahun terakhir Sinar Mas Land juga membangun sejumlah proyek komersial: The Breeze, AEON Mall, Indonesia Convention Exhibition (ICE), Courts Megastore, The Icon Business Park dan lainnya. Jika The Breeze dan Courts Megastore sudah dioperasionalkan, maka tahun 2014 ini Sinar Mas Land juga meluncurkan proyek terbarunya, yaitu NavaPark di BSD City dan water park Go Wet Water Adventure di Grand Wisata Bekasi. Sementara itu, proyek gedung pameran ICE di BSD City pembangunannya sudah mencapai 90% dan akan diresmikan awal tahun 2015. Begitu halnya pembangunan AEON Mall di BSD City yang kini mencapai sekitar 80% siap diresmikan tahun 2015.

Dalam setiap pembangunan proyeknya, inovasi selalu menjadi pijakan Sinar Mas Land. Inovasi senantiasa lahir dari kreativitas, tetapi inovasi bukan sekadar kreativitas. Inovasi harus dikembangkan. Menurut Chan Kim, penulis Blue Ocean Strategy, bahwa inovasi juga melahirkan value. Sebab, value tanpa inovasi hanya akan melahirkan profit jangka pendek, tetapi tidak memadai untuk membuat perusahaan unggul di pasar. Salah satu inovasi yang dibutuhkan dalam pemasaran adalah inovasi produk.

Lantas, bagaimana inovasi yang mewarnai proyek-proyek Sinar Mas Land?

“Untuk membangun landed house atau klaster baru, inovasi kami mengacu pada 5 hal. Pertama, siapa target pasarnya (apakah keluarga baru, sudah pensiun atau keluarga yang sudah settle). Kedua, bagaimana nilai estetika dan komersialnya. Ketiga, tipe atau jenis rumahnya apa. Keempat, konsep penghijauan harus berjalan searah. Kelima, perencanaan matang dalam membangun setiap klaster,” jelas Prasetijo Tanumihardja, Division Head Jabodetabek I, Grand Wisata Bekasi.

Nah, berangkat dari 5 prinsip itu dirumuskan inovasi yang tepat di setiap klaster. Contohnya tercermin dari pembangunan proyek klaster yang masih gres diluncurkan: Cherry Ville di kawasan Grand Wisata Bekasi. Arsitektur rumah didesain bergaya modern dengan lingkungan yang hijau. Klaster ini dirancang dengan konsep ramah lingkungan dan hemat energi serta memiliki banyak ruang terbuka yang hijau, sesuai dengan komitmen Sinar Mas Land untuk membangun green building dan green architecture. Keamanan dan kenyaman ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penghuninya.

Betul, Sinar Mas Land memberikan solusi hunian ideal bagi kebutuhan masyarakat di Timur Jakarta melalui kehadiran klaster Cherry Ville seluas 8,8 hektar ini. Klaster terbaru ini juga menjadi jawaban terhadap tingginya minat konsumen terhadap produk hunian yang unggul dari segi lokasi, kawasan, hingga akses. Sebab, salah satu penyebab tingginya permintaan rumah tapak di Bekasi adalah akses langsung ke tol yang terhubung dengan Jakarta. Inilah yang jadi salah satu keunggulan Grand Wisata Bekasi karena kawasan ini memiliki akses tol langsung melalui ruas tol Jakarta-Cikampek di KM 21.

Inovasi klaster baru di BSD City tidak kalah serunya. Salah satunya peluncuran klaster New Prestigia dari kawasan hunian The Eminent. Dengan konsep “Green Urban Living”, klaster ini memiliki total unit 62 rumah dan 14 kavling, hadir dalam tiga tipe dengan desain berkelas modern. Ketiga tipe ini dikelilingi oleh lingkungan yang sejuk karena banyak taman seperti Central Garden dan Community Park dengan luas wilayah 4.060 meterpersegi.

Klaster New Prestigia semakin melengkapi klaster-klaster sebelumya yang menjadi masterpieces BSD City dalam pemasaran, antara lain Green Cove, De Latinos, Taman Telaga Golf, Virginia Lagoon, Vermont, Parkland, serta Foresta. Lebih dari 200 ribu orang yang tinggal di BSD City, kawasan yang menggunakan sekitar 400 hektar sebagai lahan hijau dari total luas lahan 6.000 hektar.

Terobosan NavaPark

Satu lagi persembahan inovasi Sinar Mas Land menghadirkan proyek prestisius NavaPark di BSD City. NavaPark sebagai proyek joint venture antara Hongkong Land dan Sinar Mas Land sepakat membentuk perusahaan yang dinamakan PT Bumi Parama Wisesa (BPW). Perjanjian kerja sama itu sudah diteken sejak akhir tahun 2012 dengan komposisi kepemilikan saham 51% Sinar Mas Land dan 49% Hongkong Land. BPW inilah yang membeli lahan seluas 67-68 hektar di BSD City untuk dikembangkan menjadi kawasan NavaPark.

Suasana peluncuran NavaPark yang diramaikan konsumen dan undangan

Suasana peluncuran NavaPark yang diramaikan konsumen dan undangan di Grand Hyatt Jakarta

Untuk konsep NavaPark tidak perllu diragukan lagi. Sebab, didesain secara khusus oleh Masterplanner AECOM demi mewujudkan konsep resor internasional yang terintegrasi dengan keindahan alam. Proyek ini akan menyajikan diversifikasi hunian yang harmonis berupa landed house, vila resor, serta hunian kondominium. Kawasan ini dilengkapi beragam fasilitas modern dan ditunjang lokasi strategis serta kemudahan akses.

Dengan konsep itu, NavaPark menawarkan lingkungan hijau dengan fitur waterfront yang unik dan tertata indah serta menyatu dengan alam. Konsep tersebut dituangkan ke dalam setiap aspek yang terangkai indah bersama hunian yang ditawarkan, dimana hijaunya pepohonan dapat dinikmati di ruang terbuka yang terbagi dalam Riverfront Green Belt yang melintas sepanjang 1,1 km dengan luas sekitar 3 hektar, Botanical Park seluas 7,4 hektar dan Neighborhood Park, area hijau dan asri yang terdapat di dalam area klaster.

“Melalui NavaPark, Sinar Mas Land dan Hongkong Land ingin menyatukan keindahan, keasrian lingkungan, dan kenyamanan yang berkelas kedalam sebuah kawasan impian yang memberikan kebahagiaan dalam kehidupan sehari hari para penghuninya. Kami yakin hal itu dapat diwujudkan oleh AECOM yang telah memiliki rekam jejak sangat baik di ranah global, dan pilihan kami sangatlah tepat,” papar Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land.

Konsep resor NavaPark juga dituangkan melalui keberadaan Country Club yang berfungsi sebagai pusat aktifitas olah raga dan rekreasi. Desain Country Club tersebut dipercayakan kepada AXIS Architect Planners Singapore, sedangkan desain lansekap oleh COEN Design International Singapore. Memiliki konsep desain arsitektur yang terispirasi oleh gaya hidup kosmopolitan yang dinamis yang terintegrasi dengan lingkungan yang kaya akan sentuhan alami, taman-taman hijau nan eksotik dan fitur air di sekelilingnya.

Bagaimana dengan arsitektur NavaPark? Menurut Ishak, aristekturnya mencakup desain kontemporar organik yang menyatukan konsep modern dengan gaya hidup resor pulau tropis. Terletak di tengah pulau buatan seluas 2,4 hektar, bangunan 2 lantai ini menawarkan pengalaman liburan sekaligus olahraga yang tak terlupakan dengan menghadirkan berbagai fasilitas ekslusif, mulai dari semi-olympic swimming pool, lagoon pool, aqua-gym, kiddy pool, mini putting green, tennis court, indoor badminton, basketball court, hingga modern gym center, mini-theater, family spa, gaming room, karaoke, library, children care room,cozy dining resto, ruang meeting serta ruang serbaguna yang dapat difungsikan untuk menggelar berbagai acara pribadi maupun formal.

NavaPark juga diperkaya dengan pengembangan mixed use yang meliputi infrastruktur bisnis, retail dan lifestyle. Keberadaan berbagai infrastruktur tersebut memperkuat peran NavaPark di wilayah sekitar, tidak hanya sebagai tempat tinggal eksklusif, tapi juga sebagai lokasi sentra usaha dan bisnis impian bagi masyarakat.

“Nantinya NavaPark seluas 67-68 hektar ini akan dikembangkan dalam waktu 8-10 tahun ke depan,” kata Yanto Suryawan, Head of Marketing and Support Services PT Bumi Parama Wisesa, kepada penulis saat ditemui di sela-sela acara peluncuran NavaPark.

Beberapa keunggulan NavaPark yang membedakan dengan proyek perumahan lain di Jakarta Selatan dan Serpong, terutama di BSD City adalah: pertama, NavaPark diperkaya dengan pengembangan mixed use yang meliputi infrastruktur bisnis, retail dan lifestyle. Keberadaan berbagai infrastruktur tersebut memperkuat peran NavaPark di wilayah sekitar, tidak hanya sebagai tempat tinggal ekslusif, tapi juga sebagai lokasi sentra usaha dan bisnis impian bagi masyarakat.

Kedua, NavaPark menggunakan konsultan kelas dunia untuk mendesain konsep master plan, landscape, design residential, design commercial dan lain-lain. Dengan pengalaman yang lebih dari konsultan-konsultan tersebut, menjamin desainnya lebih baik.

Ketiga, kualitas spesifikasi bahan/material bangunan dan finishing yang digunakan di NavaPark adalah material dengan kualitas sangat tinggi, misalnya lantai rumah menggunakan marmer impor, sanitair impor dan sebagainya.

Apalagi NavaPark juga mengusung konsep green yang penting manfaatnya di masa depan. Sesuai artinya Nava dari bahasa Sansekerta yang bermakna new (baru), young (muda), green (hijau), dan modern, maka seluruh aspek tersebut diaplikasikan secara nyata dengan keberadaan ruang hijau alami, saluran resapan air, serta bahan bangunan yang bersahabat dengan alam sekitar namun tetap diaplikasikan bersama desain yang modern.

Berapa nilai investasinya? “Untuk pembangunan seluruh proyek NavaPark, total investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 5 triliun – 6 triliun. Sedangkan nilai investasi untuk membangun 233 unit rumah klaster Lancewood sekitar Rp 700 miliar – 800 miliar,” jelas Yanto Pada tahap awal, NavaPark membangun klaster Lancewood dimulai pada Agustus 2014 dan rencana serah terima pada akhir Mei 2016.

Dengan segala keunggulan yang dimiliki oleh NavaPark, tidak mustahil jika pemasaran Lancewood berlangsung mulus. Apakah ada strategi jitu lain dalam marketingnya? Yanto sedikit memberikan rahasia suksesnya. “Kami bekerja sama dengan beberapa agen properti dan menawarkan kepada data base pembeli potensial BPW,” dia menguraikan.

Profil pembeli rumah di klaster Lancewood sebagaimana dituturkan Yanto adalah dari kalangan eksekutif, pengusaha dan selebritis. Apakah pembelinya banyak dari kalangan investor? “Oh, tidak. Para pembeli justru dari kalangan end user. Kalau untuk investasi dengan tujuan jual beli, maka jumlah modal Rp 5 miliar – 9 miliar itu terlalu besar buat perorangan. End user sengaja membeli unit Lancewood karena ingin tinggal di BSD City yang nyaman, akses dan fasilitasnya lengkap,” Yanto mengklaim.

Menurut Yanto, NavaPark adalah terobosan baru di industri properti. Mengapa? Sebab proyek NavaPark adalah satu-satunya kawasan mixed residential, yang mana di dalamnya tidak hanya ada landed house, tapi high rise dan mid rise condominium, serta mix use commercial dalam satu kawasan. Dalam sejarah properti di Indonesia, belum ada konsep kawasan properti seperti ini hingga sekarang. Jadi, NavaParak yang akan memelopori inovasi itu. “Biasanya kalau kawasan residensial hanya landed house saja. Di Nava Park ini nanti di ujung-ujung tanah kawasan ini akan dibangun mix use commercial, seperti office tower dan soho tower,” kata Yanto.

Klaster Lancewood yang terdiri dari 223 unit rumah dibangun di atas lahan sekitar 10 hektar. Segmen pasar yang dibidik adalah premium market dengan tipe rumah 9,10 dan 12 dengan harga mulai Rp5 miliar hingga 9 miliar per unit.

Meski klaster Lancewood mahal, tapi animo pembelinya antusias. “Kami juga surprised. Ternyata respons pasar luar biasa sekali. Harga rumah Rp 5 miliar – 9 miliar memang pasarnya tidak tebal, tapi minatnya sangat antusias. Lihat saja kami baru launching tahap pertama klaster Lancewood 150 unit sudah laku 80%. Bahkan beberapa tipe sudah habis terjual. Rencananya Lancewood akan membangun total 223 unit,” jelas Yanto..

Jika tim marketing Lancewood terkejut riang karena penjualan unit-unit rumahnya laku keras, maka konsumen pun juga merasakan hal yang sama. “Saya senang karena berhasil juga memiliki rumah idaman yang konsepnya mewah dan menyatu dengan alam. Awalnya saya khawatir tidak kebeli, eh ternyata ada promosi uang muka sebesar 40% bisa dicicil selama 20 kali atau 20 bulan,” ujar Lanny Wijaya, pembeli unit Lancewood.

Lanny menambahkan alasannya tergiur rumah klaster Lancewood, “Saya tertarik beli rumah di Lancewood karena lokasi strategis dan fasilitasnya lengkap baik untuk pusat belanja, hiburan, pendidikan maupun perkantoran. Contohnya, ada BSD Green Office Park, International Golf Course, The Breeze Lifestyle Center, Jakarta Nanyang School, Sinar Mas World Academy, Swiss German University dan Prasetya Mulya Business School. Sebentar lagi pembangunan Indonesia Convention Exhibition (ICE) dan AEON Mall juga akan rampung.”

Setelah sukses dengan klaster Lancewood, NavaPark juga akan meluncurkan mid rise condominium yang akan dibangun sebanyak 6 tower dengan tipe unit mulai 1 bedroom hingga 3 bedroom. “Untuk unitnya kami belum bisa sebutkan sekarang,” Yanto menjelaskan.

Optimisme pengembang NavaPark ini bukanlah hal yang mustahil. Mengacu hasil riset yang dilakukan konsultan properti Jones Lang Lasalle bahwa perkembangan pasar properti pada kuartal II-2014 secara perlahan sudah mulai mengalami peningkatan, setelah sebelumnya terus turun sejak pertengahan tahun lalu. “Tahun 2015 properti akan kembali tumbuh,” ujar Kepala Riset Jones Lang Lasalle, Anton Sitorus.

Inovasi Go Wet Water Adventure di Grand Wisata Bekasi

Sentuhan inovasi tangan dingin Sinar Mas Land dalam menggarap setiap proyeknya juga dapat dirasakan di tempat rekreasi Go Wet Water Adventure di Grand Wisata Bekasi yang saat ini dalam tahap finishing 92%. Rencanannya taman wisata air yang menelan modal investasi Rp170 miliar ini bakal diresmikan untuk umum pada Desember 2014 sesuai dengan momentum liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru 2015.

Salah satu wahana andalan Go Wet Water Adventure di Grand Wisata Bekasi yang akan diresmikan Desember 2014

Salah satu wahana andalan Go Wet Water Adventure di Grand Wisata Bekasi yang akan diresmikan Desember 2014

Go Wet Water Adventure merupakan hasil kerja sama Sinar Mas Land dengan PT Armco sebagai operator pengelola wisata air itu. Dibangun di atas lahan 7,5 hektar, Go Wet memiliki daya tampung 6.000 pengunjung. “Pada tahap awal, kami targetkan pengunjung Go Wet ini bisa mencapai 400-500 orang per hari,” kata Arif Budiman, GM Go Wet Water Adventure.

Segmen pasar yang dibidik Go Wet adalah kalangan middle up. Selain menyasar penghuni Grand Wisata Bekasi yang harga rumahnya paling murah Rp1 miliar, obyek wisata ini juga mengincar kalangan ekspatriat di sekitarnya, seperti Cikarang dan Kota Bekasi.

Terobosan Go Wet yang membedakan dengan wisata air lainnya, diklaim Arif, ada sekitar 7 wahana permainan air dengan menggunakan teknologi canggih, di antaranya setiap wahana air menggunakan tenaga booster yang mampu mendorong air. Contoh wahana Boomerang Slide dengan panjang 118 meter dan tinggi menara 15,8 meter adalah yang pertama di Pulau Jawa. Water Park ini juga punya Lazy River alias kolam arus terpanjang di Indonesia, yakni 600 meter. Juga, satu-satunya water park di Indonesia yang memiliki pandangan luas terbuka dan free Wifi. “Pengunjung yang masuk ke wahana wajib menggunakan pakaian renang. Asyiknya biaya masuk di sini sudah termasuk gratis ban untuk bermain di air,” imbuh Arif.

“Konsep Go Wet Water Adventure ini safe, clean dan welcome untuk pengunjung,” kata Prasetijo Tanumihardja, Division Head Jabodetabek I, Grand Wisata Bekasi. Safe maksudnya pengunjung tidak perlu khawatir akan permainan air di arena ini karena setiap wahana dijaga oleh tiga orang safeguard. Clean, maksudnya Go Wet bebas dari asap rokok meski ruangannya terbuka. Sedangkan welcome diartikan tempat wisata itu terbuka untuk siapa saja yang ingin menikmati arena taman air yang terbuka dan nyaman.

Keberadaan Go Wet juga sebagai apresiasi untuk penghuni Grand Wisata Bekasi agar tidak jauh-jauh mencari tempat hiburan dan wisata bertaraf internasional. Di sana pun tersedia sejumlah outlet makanan, seperti masakan Padang RM Sederhana, Batagor Riri, pizza , fried chicken dan sebagainya.

Ya Go Wet Water Adventure ini menambah portofolio bangunan di kawasan Grand Wisata Bekasi dengan total lahan seluas 1.200 hektar dengan bangunan 4.200 unit, terdiri dari 3.800 rumah dan kavling, serta 500 ruko. Selain Go Wet, kawasan ini juga akan dibangun fasilitas Sekolah Al Azhar, Rumah Sakit Hermina, Cabang BCA, Club House dan masih banyak lagi fasilitasnya.

Inovasi Indonesia Convention Exhibition (ICE)

Selain beberapa proyek anyar dirilis, tahun 2014 ini Sinar Mas Land sedang melanjutkan sejumlah proyek lama yang akan diresmikan tahun 2015. Salah satunya Indonesia Convention Exhibition (ICE) sebagai tempat pameran terbesar di Asia Tenggara. Untuk menggarap proyek ini Sinar Mas Land menggandeng Grup Kompas Gramedia mendirikan PT Indonesia Internasional Expo (IIE). Pemegang saham menginvestasikan modal sekitar Rp 3,8 triliun untuk mewujudkan pembangunan ICE yang bergengsi itu.

BSDICE2

Pekerja bangunan Indonesia Convention Exhibition (ICE) sedang berdiskusi dengan rekannya

Sedangkan pengelolaan ICE, IIE menunjuk Deutsche Messe AG sebagai operator. Perusahaan asing ini dikenal sebagai raksasa pemain bisnis pameran dan konvensi dari Jerman. Mereka masuk ke Indonesia melalui anak perusahaan Hannover Fairs International sejak 1985. Deutsche Messe kuat di Asia, dengan 15 kantor di Asia dan anak perusahaan di Jepang, Cina, serta India.

Kepada media, Danny Budiharto, Presiden Direktur PT Indonesia International Expo, menjelaskan, tujuan pembangunan ICE karena didorong oleh maraknya bisnis MICE, yaitu jasa penyelenggaraan pertemuan, insentif, konferensi dan pameran dan membaiknya kondisi perekenomian Tanah Air kita. Tak heran bila pelaku bisnis asing mengincar legitnya potensi pasar Indonesia tersebut.

“Inovasi ICE adalah tempat pamerannya terluas dan terbesar di Asia Tenggara mengalahkan punya Singapura. Sebab luas lahan ICE menempati tanah 22 hektar dengan luas bangunan 200 ribu meter persegi. Dalam waktu dekat konser Michael Buble akan dilakukan di ICE pada Desember 2014. Sedangkan pameran otomotif Indonesia International Motor Show 2015 juga akan diadakan di ICE,” ungkap Jochen Sautter, Vice President Commissioner PT Deutsche Messe Venue Operations kepada penulis saat dilakukan Media Tour ke ICE (29/10).

Beberapa fasilitas ICE antara lain 10 exhibition hall dengan luas 50 ribu meter persegi, ruang outdoor exhibition seluas 50 ribu meter persegi, arena konvensi dan ruang pertemuan sebanyak 33 unit dengan kapasitas untuk 10 ribu orang, in-house food production,F&B outlet, fasilitas parkir untuk 3.000 kendaraan serta 300 kamar hotel bintang tiga yang dibangun di kawasan ICE.

Terobosan lain yang dilakukan ICE adalah gedung pameran yang hijau karena akan ditanami banyak pohon yang dapat menahan sinar matahari secara langsung, menggunakan lampu LED yang hemat energi di setiap ruangan. Juga, membuat banyak sumur resapan agar menahan air tanah, sehingga terjadi kesinambungan dengan alam sekitarnya.

Terobosan AEON Mall

Selain ICE, proyek properti Sinar Mas Land yang masih berlanjut pembangunannya sampai saat ini adalah pusat perbelanjan AEON Mall. Mal yang konsepnya sebagai pusat kebudayaan Jepang di Indonesia ini dibangun Sinar Mas Land melalui sinergi dengan raksasa ritel Jepang AEON co ltd ini. Komposisi saham AEON sebanyak 70 % dan Sinar Mas Land 33%, dengan total investasi yang digelontorkan sekitar Rp 2,5 triliun. AEON dikenal sebagai pengembang sekaligus operator pusat perbelanjaan terbesar di Jepang.

BSD-AEON Mall

Pekerja sibuk menuntaskan pembangunan AEON Mall

“Saat ini pembangunan AEON Mall sekitar 80%. Tahun 2015 akan dioperasikan. Sedangkan inovasi AEON Mall adalah pelopor mal dengan konsep budaya Jepang yang terpadu,” M.Gia Adhika Putra, Assistant Manager Marketing & Strategy Planning Sales & Marketing Department PT AMSL Indonesia, pengelola AEON Mall menjelaskan saat Media Tur ke proyek AEON Mall.

Gaya arsitektur AEON Mall yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektar itu terdiri dari 4 lantai dengan area parkir atap dan bawah tanah. Lahan parkirnya bisa menampung lebih dari 2.700 unit mobil dan 2.300 unit sepeda motor.

Keunggulan AEON Mall yang membedakan dengan pusat perbelanjaan lain adalah sebanyak 30% tenant diisi oleh tenant-tenant asal Jepang. Lalu, lokasi strategis karena dapat dijangkau dengan mudah melalui beberapa akses pintu tol langsung yaitu tol Pondok Indah, Ciledug, dan Kebon Jeruk. Juga, tempat berkumpulnya komunitas Jepang. Tak ketinggalan, atmosfer mal kental dengan nuansa Negeri Sakura.

Agresivitas Sinar Mas Land dalam menggarap proyek-proyek prestisiusnya tidak mengejutkan bagi Ali Tranghanda. Raksasa properti ini memang sudah dikenal inovatif dan pelopor konsep baru, pembuka akses dan modalnya besar. “Seperti kondisi saat ini tahun 2014 pasar properti melambat, sehingga dibutuhkan inovasi dan terobosan baru seperti yang dilakukan Sinar Mas Land. Tujuannya agar cashflow perusahaan tetap terjaga meski total penjualan tidak sebaik tahun 2013,” jelas pengamat properti dari Indonesia Property Watch, itu.

Landbanking Sinar Mas Land sekitar 6.000 hektar dinilai Ali sebagai keunggulan sekaligus tantangan. Alasannya, dengan persediaan lahan yang sangat luas dan tidak dimiliki oleh pengembang lain, justru Sinar Mas Land ditantang dengan effort lebih keras untuk terus menumbuhkan pusat-pusat bisnis baru di kawasan BSD City agar tidak terkonsentrasi di satu titik atau lokasi. Selain itu, meski lingkungan penghijauan sudah bagus, dia menyarankan ditingkatkan lagi konsep green building dan green architecture. Dengan demikian impian BSD City menjadi sebuah connected city dan smart city dapat terwujud. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved