Management Strategy

Investasi AS Tumbuh 23% di Indonesia

Investasi AS Tumbuh 23% di Indonesia

Pemerintah Indonesia menyadari bahwa doing business di Indonesia masih belum semudah negara-negara lainnya. Oleh karena itu pemerintah terus melakukan perbaikan termasuk di antaranya perombakan pelayanan investasi, simplifikasi perizinan, maupun penerbitan kebijakan untuk memberi stimulus langsung kepada kegiatan investasi.

pengusaha-amerika-cari-peluang-investasi-di-indonesia-T6b02CnXPF

Sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden RI ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu, para pengusaha Amerika Serikat yang tergabung dalam USABC melakukan kunjungan ke Indonesia, termasuk diantaranya ke BKPM, dengan tujuan memperoleh penjelasan langsung mengenai kebijakan dan perbaikan iklim investasi di Indonesia. Delegasi USABC dipimpin oleh President & CEO USABC, Alexander C. Feldman, membawa sekitar 70 orang pengusaha pimpinan dari perusahaan-perusahaan AS yang antara lain bergerak di sektor teknologi informasi, migas, industri makanan dan minuman, manufaktur, serta keuangan.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada BKPM atas komitmen Pemerintah Indonesia dalam melakukan perbaikan iklim investasi. Kami melihat kesungguhan BKPM dalam melakukan proses reformasi kebijakan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, hal ini menambah keyakinan kami untuk meningkatkan investasi kami di Indonesia,” ujar Alexander.

Ia menambahkan bahwa USABC menyadari komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja untuk mencapai target 2 juta lapangan kerja setiap tahunnya. “Kami berkomitmen untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam merealisasikan hal tersebut. Banyak pengusaha AS yang telah menyatakan minatnya untuk mengekspansi investasinya di Indonesia, termasuk di kawasan Indonesia bagian Timur,” tambahnya.

Amerika Serikat merupakan salah satu investor utama di Indonesia yang dalam lima tahun terakhir, investasinya tumbuh 23 persen per tahun dan berkontribusi sebesar 6 persen dari total PMA di Indonesia. Lima sektor terbesar investasi AS adalah pertambangan US$ 7,2 miliar, perdagangan/reparasi US$ 258 juta, industri makanan US$ 167 juta, industri alat angkut US$ 142 juta, dan industri kimia/farmasi US$ 56 juta.

Kepala BKPM, Franky Sibarani, beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa BKPM memberi perhatian khusus terhadap upaya peningkatan daya saing investasi Indonesia. Salah satunya adalah mendorong perbaikan berbagai indikator dalam kemudahan berusaha (ease of doing business) Indonesia, yang secara rutin pemeringkatannya dilakukan oleh Bank Dunia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved