Management

IPC Keluhkan Macet di Tanjung Priok

Oleh Admin
IPC Keluhkan Macet di Tanjung Priok

Pemerintah dan swasta sedang berupaya menyelesaikan masalah logistik nasional. Maklum biaya logistik di Indonesia terbilang tinggi. Biaya logistik yang tinggi ini tentunya berdampak buruk pada operasional perusahaan.

Salah satu contoh buruknya kondisi logistik di Indonesia ada di daerah Tanjung Priok, Jakarta. Kemacetan sering terjadi pada akses jalan dari dan menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok. Hal itu berdampak signifikan terhadap tingginya biaya logistik, terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Salah satu faktor yang membuat kemacetan semakin sering terjadi adalah pembangunan infrastruktur jalan raya yang saat ini berlangsung di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.

Sebagaimana yang terjadi pada Kamis (30/5/2013) kemarin, arus lalu lintas di daerah Pelabuhan Tanjung Priok mengalami kemacetan yang cukup parah dan berdampak hingga ke dalam area pelabuhan sehingga sangat mengganggu aktivitas bongkar muat. Padahal, suasana di dalam terminal pelabuhan sangat lengang dan proses bongkar muat terus bergerak dengan cepat. Distribusi barang pun terganggu usai aktivitas bongkar muat dilakukan. Saat truk-truk pengangkut beranjak keluar terminal, kemacetan sudah menghadang.

Arus keluar masuk di Terminal JICT, yang merupakan terminal peti kemas terbesar di Pelabuhan Tanjung Priok, sepanjang periode Januari hingga Maret rata-rata sebanyak 320 truk per jam. Namun, ketika kemacetan terjadi di jalan-jalan sekitar pelabuhan, arus keluar masuk truk menurun signifikan menjadi rata-rata 280 truk per jam.

Padahal, trafik bongkar muat berada di kecepatan yang sama dengan ketika kemacetan tidak terjadi. Inilah sebenarnya salah satu penyebab tingginya biaya logistik: efisiennya proses bongkar muat di dalam terminal pelabuhan tidak diimbangi dengan efisiennya distribusi hasil bongkar muat.

RJ Lino

“Pekerjaan elevated road dan arteri road Project JORR yang menyebabkan adanya penyempitan jalan arteri dan diperlukannya pengalihan arus lalu lintas, ditambah dengan kondisi jalan yang ada sekarang masih sangat buruk, membuat arus kendaraan dari dan menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok pada jam-jam tertentu mengalami kemacetan total. Ini membuat cita-cita menurunkan biaya logistik nasional terhambat,“ ungkap RJ Lino, Direktur Utama Pelabuhan Indonesia II (atau IPC), di Jakarta.

IPC sebagai operator Pelabuhan Tanjung Priok telah menyampaikan permintaan perbaikan pelaksanaan pembangunan kepada kontraktor pelaksana pekerjaan. Akan tetapi, hingga saat ini, masih belum terjadi perubahan yang sangat berarti. Perusahaan berharap kondisi yang disebutkan di atas menjadi prioritas utama karena upaya untuk menurunkan biaya logistik nasional membutuhkan kerja sama semua pihak, terutama infrastruktur jalan yang memadai. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved