Management Strategy

IPOP Implementasikan Program Pemberdayaan

IPOP Implementasikan Program Pemberdayaan

Petani merupakan aktor utama di industri kelapa sawit di Indonesia. Dari 10,46 juta hektare perkebunan kelapa sawit di Indonesia, hanya 40% dari perkebunan tersebut dimiliki oleh petani dan berkontribusi terhadap 10 juta ton CPO Indonesia. Untuk itu, petani berperan penting dalam masa depan industri dalam hal keberlanjutan dan produktivitas.

images-26

Dalam mendukung hal ini, saat ini Indonesian Palm Oil Pledge (IPOP) bekerja sama dengan berbagai mitra untuk mengimplementasikan program pemberdayaan petani untuk menyelesaikan permasalahan nyata mereka di lapangan. Contohnya, inisiatif identifikasi dan pemetaan petani independen serta penelitian untuk mengidentifikasi insentif yang dibutuhkan para petani untuk meningkatkan produktivitas serta bertransisi menuju praktek berkelanjutan di Kalimantan Tengah, Riau, dan Sumatera Selatan

Inisiatif ini diselenggarakan dengan maksud untuk mendukung para anggota IPOP dan mitra petani lainnya untuk membuat program yang efektif dalam memberdayakan petani kelapa sawit dengan didukung data dan informasi komprehensif.

Setelah proses identifikasi dan pendataan, petani swadaya ini dapat mengakses berbagai program pemberdayaan sesuai dengan hasil penelitian, termasuk pendampingan dalam pembentukan institusi, pendampingan dalam hal legal, pelatihan praktik bertani berkelanjutan untuk bisa mendapatkan sertifikasi. Selain itu, inisiatif ini juga bertujuan untuk mendukung pemerintah lokal dan nasional dalam mengimplementasikan program strategis mereka yang didesain untuk petani independen.

Nurdiana Darus, Direktur Eksekutif IPOP, menegaskan bahwa melalui program pemberdayaan petani seperti ini, IPOP dan para anggota dapat mengetahui kondisi petani secara nyata di lapangan, termasuk kebutuhan dan hambatan yang mereka alami.

“Identifikasi ini memungkinkan kami untuk memberikan solusi yang tepat untuk dimasukkan ke dalam program pemberdayaan petani, sehingga mereka bisa mengimplementasikan praktik berkelanjutan secara nyata,” ujar Nurdiana.

Hingga saat ini, semua penandatangan ikrar IPOP seperti Asian Agri, GAR, Wilmar, Cargill, Musim Mas dan Astra Argo Lestari , sangat aktif dalam mengimplementasikan program pemberdayaan petani, baik plasma maupun swadaya.

Program pemberdayaan petani tersebut akan terus dilakukan oleh masing-masing perusahaan maupun secara kolektif melalui program pemberdayaan IPOP. Upaya kolektif tentunya akan membawa dampak yang lebih besar terhadap peningkatan produktivitas dan kapasitas petani di Indonesia.

“Masing-masing perusahaan terus memberdayakan petani tersebut secara individu maupun secara kolektif melalui program pemberdayaan dalam IPOP. Upaya kolektif ini, tentunya, akan membawa dampak yang lebih besar terhadap peningkatan produktivitas dan kapasitas petani di Indonesia,” tutur Nurdiana. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved