Management Technology Strategy

Jelang Harbolnas, Lazada Hadirkan Online Revolution

Jelang Harbolnas, Lazada Hadirkan Online Revolution

Lazada siap menyambut acara tahunan kegiatan belanja online terbesar pada tanggal 11 November hingga berakhir pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yaitu tanggal 12 Desember. Dengan mengusung tema Online Revolution, Lazada telah mencatatkan lebih dari delapan juta pelanggan dan lima juta kunjungan ke website berdasarkan data akhir September lalu.

Sebastian Sieber, CMO Lazada Indonesia (paling kiri) dan Magnus Ekbom, CEO Lazada Indonesia (paling kanan) bersama dengan wakil retailer mitra Lazada.

Sebastian Sieber, CMO Lazada Indonesia (paling kiri) dan Magnus Ekbom, CEO Lazada Indonesia (paling kanan) bersama dengan wakil retailer mitra Lazada.

Konsumen belanja online di Indonesia dapat menikmati satu bulan berbelanja online dengan rangkaian flash sale, tawaran diskon setiap hari, produk dari merek-merek pilihan, promosi eksklusif hasil kerja sama dengan mitra Lazada dan penawaran khusus aplikasi mobile Lazada.

Diperkirakan dalam momen Harbolnas 2015, Lazada akan menerima sebanyak 1.200 pesanan per menit dan akan menghasilkan keseluruhan penjualan sebesar Rp600 juta per menit.

Untuk mengantisipasi lonjakan belanja online, infrastruktur logistik menjadi perhatian utama Lazada. Saat ini pusat pendistribusian barang dan gudang seluas 18.000 m2 di Cakung, Jakarta akan disiapkan staf tiga kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Selain menggunakan layanan pengiriman barang melalui Lazada Express, Lazada juga bekerja sama dengan lebih dari 75 perusahaan logistik di Indonesia.

Menurut Sebastian Sieber, CMO Lazada Indonesia pada hari pertama Online Revolution menargetkan 5 juta orang pengunjung situs Lazada dengan 60 persennya berasal dari mobile user. “Ini sama banyaknya dengan seluruh populasi di pulau Bali,” ujar Sebastian saat konferensi pers di Jakarta.

Lazada telah mencapai kenaikan dalam jumlah download aplikasi mobile melewati angka 20 juta pada kuartal ketiga setelah diluncurkannya aplikasi baru pengguna Android dan iOS. Konsumen Lazada menghabiskan waktu lebih banyak saat bepergian dibandingkan melalui desktop. Selain itu sebanyak 60 persen total penjualan perusahaan pada akhir bulan September lalu berasal dari pembelian melalui situs mobile.

Magnus Ekbom, CEO Lazada Indonesia, mengungkapkan bahwa dengan akses lebih baik dari perangkat mobile dan beragam pilihan produk yang tersedia untuk berbagai macam kebutuhan dan daya beli konsumen, online shopping terus menjadi pilihan bagi banyak konsumen. “Sebagai pionir e-commerce di Asia Tenggara, kami bangga dapat menjadi pencetus untuk revolusi belanja online dan akan terus menjadikan pengalaman berbelanja menjadi lebih mudah dan nyaman bagi semua orang,” ujar Magnus Ekbom.

Pada akhir September lalu, tercatat sebanyak lebih dari 30 ribu penjual marketplace dan retailer baik lokal maupun internasional menggunakan platform Lazada. Kategori produk yang memiliki penjualan terbanyak adalah mobile dan tablet, fashion, home & living, serta produk kecantikan dan kesehatan.

Adapun tren metode pembayaran yang dipilih masyarakat Indonesia adalah manual banking atau transfer. Metode pembayaran favorit kedua adalah ePayment. Sedangkan jika dibandingkan di Filipina, Thailand dan Vietnam, metode pembayaran yang populer adalah COD (cash on delivery), yaitu pembayaran saat konsumen menerima barang yang dipesan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved