Management Strategy

JNE Investasi Rp 400 Miliar untuk Pengembangan Bisnis Logistik

JNE Investasi Rp 400 Miliar untuk Pengembangan Bisnis Logistik

Dalam waktu 7 tahun terakhir industri logistik mengalami pertumbuhan yang cukup cepat sebagai dampak dari meningkatknya konsumsi domestik. Menurut lembaga riset Frost &Sullivan, konsumsi domestik telah mendorong pertumbuhan di Indonesia mewakili 50% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara.

Tak heran bila industri logistik di Indonesia pun ikut meningkat, salah satunya JNE. Menurut Mohamad Feriadi, Presiden Direktur JNE, pada kuartal ke tiga tahun 2015, total pendapatan JNE tumbuh sebesar 30% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Total jumlah pengiriman saat ini sebanyak 12 juta kiriman perbulan atau sekitar 400 ribu kiriman per harinya.

JNE

Hingga saat ini, JNE telah memiliki 30.000 karyawan dengan titik layanan berjumlah 5.000 di 28 lokasi di seluruh Indonesia. Selain mengirim secara domestic, JNE juga melayani pengiriman logistic secara internasional ke 12 negara.

Saat ini JNE memiliki beberapa layanan unggulan seperti ekspedisi, yang merupakan core bisnis JNE. Ada juga PESONA atau pesanan oleh-oleh nusantara, dimana JNE bekerjasama dengan ratusan produsen makanan khas daerah. Selain itu ada juga layanan jemput asi seketika atau JESIKA.

Menurutnya, ke depan nanti, JNE akan berfokus pada beberapa hal, yaitu membangun sistem Teknologi Informasi yang kuat untuk mengejar pasar e-commerce. Industri e-commerce di Indonesia, saat ini melesat naik dan memberikan dampak yang positif serta signifikan bagi sector logistik.

Bagi Abdul Rahim Tahir, CEO JNE Group, aset digital menjadi salah satu kunci utama dalam meraih konsumen yang kini mulai beralih ke dunia digital. Salah satunya dengan memperbaarui website JNE. Website memperpemudah konsumen untuk mengawasi pengiriman dan pengantaran barang secara maksimal. Pun, JNE juga mulai berinvestasi di ranah e-commerce. Menurut Abdul, JNE telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 400 miliar yang akan didistribusikan sebesar Rp 55 miliar untuk pengembangan teknologi dan lebih dari Rp 400 miliar untuk pengembangan infrastruktur.

Salah satunya dengan investasi gudang di daerah Cikarang yang memiliki luas 30.000 meter persegi. Gudang ini memiliki sitem automasi yang dikhususkan untuk e-commerce sehingga mereka bisa mengatur barang mereka dengan lebih mudah.

“Kami juga sedang men-develope versi mobile sehingga para konsumen kami dapat mengawasi berbagai pengiriman barang. Selain itu kami juga menyediakan berbagai tools lain seperti reward dan masih banyak lagi,” jelasnya.

Kelak, JNE ingin mengembangkan sumber daya manusia dan network. Sebab, SDM yang baik akan mampu memberikan pelayanan yang baik pula pada konsumen. Network juga akan semakin memudahkan strategi bisnis JNE, terutama di bidang e-commerce. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved