Management Strategy

JOTRC Gandeng Tiga Stakeholder Benahi PKL Kota Tua

JOTRC Gandeng Tiga Stakeholder Benahi PKL Kota Tua

Jakarta Old Twon Revitalization Corp mengumumkan akan segera melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan Kota Tua. Sebanyak 415 PKL yang terdiri dari pedagang makanan aksesoris akan diberikan pelatihan guna menambah kualitas kewirausahaannya. Inisiatif ini terbentuk sebagai hasil dari kerja sama multi-stakeholders antara JOTRC dengan Bank Nasional Indonesia (BNI), PT Plaza Indonesia, dan Ciputra Entreupreunership.

jotrc

Melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) merevitalisasi gedung – gedung bersejarah milik Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), JOTRC bersama para stakeholder akan membenahi PKL dengan memberikan upgrading kepada mereka. Pertimbangan ini muncul lantaran banyak kesan semrawut yang ditimbulkan atas kegiatan perdagangan mikro di sekitar kawasan Kota Tua.

“Dari pedagangnya misalnya, banyak yang kesannya mengganggu wisatawan karena tempat berdagang mereka yang sembarangan. Kemudian dari segi managerial juga memprihatinkan, mulai dari merchandising yang jelek, mix barangnya kacau, dan tidak ada sistem supply chain management yang tertata rapi.

Ditambah lagi dari segi infrastruktur juga tidak mendukung, seperti tidak ada air yang mengalir, tidak ada tempat untuk pembuangan limbah, tidak ada tempat duduk yang layak, hingga ketersediaan infrastruktur yang minim seperti air, jalan, dan listrik,” ujar Lin Che Wei, Direktur JOTRC.

Yang paling parah adalah ada sekitar 97% dari jumlah gedung yang dikelola PPI digunakan untuk menyimpan barang oleh para PKL, dan mereka membayar kepada oknum ilegal. “Ini yang tidak bisa dibiarkan. Bahkan karena itu, tiga dari empat gedung yang dimiliki malah amblas,” tambah Lin.

Dengan mempertegas status gedung – gedung tersebut bahwa 100% merupakan kepemilikan PPI, Lin akan mengembalikan fungsi gedung dimana tidak hanya menjadi tempat berdagang (cluster) saja, melainkan juga mengembalikan fungsi historisnya.

Atas dasar inilah JOTRC menggandeng pihak – pihak yang memiliki kompetensi dalam penataan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta penataan ruang. Misalnya saja, BNI yang akan menyediakan tempat untuk melaksanakan pelatihan UKM, yakni seperti pelatihan bagaimana menjaga kebersihan, melakukan penjualan dan pemasaran, dan merchandising.

Sementara itu, PT Plaza Indonesia dan Ciputra Entrepreunership memiliki peran sebagai pemberi materi pengembangan kewirausahaan kepada PKL, misalnya pelatihan food hygiene untuk PKL makanan, hingga kepada sistem supply chain, baik untuk keduanya (makanan dan aksesoris). Ini juga dikombinasikan dengan implementasi unsur kreativitas dan inovasi kepada para PKL, seperti misalnya memberikan deskripsi historis dari sebuah makanan dan items, hingga merchandising yang lebih memiliki daya pikat.

Namun terlepas dari itu, menurut Arnes Lukman, Direktur PT Plaza Indonesia, tantangannya adalah lebih kepada sociocultural. “Lebih kepada bagaimana membudayakan perilaku berwirausaha secara tertib,” ujarnya.

Jika ditilik dari berbagai catatan penertiban PKL selama ini, lebih banyak dilakukan secara primordial, yakni mengarahkan satuan aparatur negara untuk menertibkannya. “Seharusnya mereka ini bukan ditertibkan, tapi dibenahi dan dikembangkan. Mereka kan pahlawan ekonomi,” ujar Lin. Ia yakin bahwa bukan tidak mungkin dengan mendukung aktivitas mereka, yakni dengan memberikan pelatihan entrepreunership, usaha yang mikro akan tumbuh menjadi makro.

Dengan meningkatnya kualitas perdagangan di sekitar kawasan Kota Tua, bukan tidak mungkin wisatawan (baik lokal maupun mancanegara) akan berdatangan. Adapun upaya untuk mewujudkan itu, menurut Lin, juga harus ditempuh dengan cara memberikan aspek kenyamanan bagi mereka untuk berbelanja. Misalnya melokalisir pedagang makanan dalam satu cluster, yakni Gedung Kertaniaga di Kali Besar Timur. Sisanya akan dijadikan tempat sentra aksesoris yang akan ditempatkan di gedung Kantor Pos Indonesia, dan gedung sebelah BNI

Selain itu akan ada juga penambahan public area dimana dari 12 ribu meter persegi menjadi 58 ribu, serta lokalisasi area parkir yang terpusat. (EVA)

a


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved