Management Strategy

JSI Bakal Genjot Bisnis Hotel Budget

Oleh Admin
JSI Bakal Genjot Bisnis Hotel Budget

Perusahaan yang bergerak di bidang properti, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSI), mempunyai sejumlah rencana terkait bisnis perhotelannya di tahun ini. Salah satu yang bakal dikembangkan adalah bisnis hotel berbiaya murah (budget). “Tahun ini kami merencanakan membangun tiga budget hotel,” terang LE Chandra P Asali, Direktur Business Development JSI, di Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Jajaran direksi PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk

Menurutnya, bisnis perhotelan memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan. Porsinya bisa mencapai 70 persen pada tahun lalu. Per akhir tahun 2012, JSI mempunyai tujuh hotel, yang terdiri dari Grand Hyatt Bali, Bali Hyatt, Hyatt Regency Yogyakarta, Mercure Resort Sanur, Mercure Convention Center (Ancol Jakarta), Ibis Budget Menteng, dan Ibis Budget Cikini. Jumlah kamar yang disediakan oleh tujuh hotel itu mencapai 2.196 kamar.

Pendapatan yang berhasil didapatkan perseroan dari bisnis perhotelan pada 2012 mencapai Rp 846,3 miliar. Hotel-hotel di Bali menjadi kontributor utama pendapatan. Maklum, seusai dengan kelasnya, tarif hotel di daerah wisata itu terbilang tinggi.

Di tahun 2013, terang Chandra, JSI sedang membangun sejumlah hotel kelas budget. Sekarang ini, pembangunan hotel budget di daerah Kemang, Jakarta, sedang berlangsung. “Di Kemang, pembangunan sudah dimulai akhir tahun lalu, dan akan beroperasi akhir 2013,” ucapnya. Selain itu, akan dibangun dua hotel budget lagi, yakni di Yogyakarta dan Semarang.

“Untuk yang di Yogya, kami akan mulai bangun kuartal III tahun ini. Semarang akan dibangun kuartal IV tahun ini.” Adapun, jumlah kamar yang bakal tersedia di masing-masing hotel sebanyak 100-120 kamar.

Dia pun mengatakan, investasi yang digelontorkan perusahaan untuk pembangunan hotel budget itu mencapai Rp 35-40 miliar per hotelnya. Angka tersebut di luar tanah. Ketika ditanya mengenai sumber dana untuk investasi, ia lantas menjawab, “Permodalan biasanya pakai cash internal sebesar 20-30 persen (dari investasi), sisanya bank loan.”

Chandra menegaskan bahwa upaya JSI mengembangkan bisnis hotel budgetnya karena prospeknya terbilang sangat bagus. Ditandai dengan tingkat okupansi yang tinggi. “Mau krisis atau ekonomi baik kami tetap dapat okupansi yang baik,” tuturnya. Dan untuk mengoperasikan hotel yang didirikannya, JSI pun tak sembarang memilih mitra. “Budget hotel dengan banyak operator kami memilih dengan Accor, dengan Tauzia. Mereka adalah operator yang berpengalaman,” sambung dia.

Selain mengembangkan hotel budgetnya, JSI juga bersemangat untuk mempercantik bisnis hotel kelas atasnya, seperti bintang empat dan lima. Rencananya, terang Chandra, perusahaan akan membangun hotel boutique di Sanur, Bali. Di tempat wisata itu, JSI masih punya tabungan tanah (landbank) sebanyak 7,5 hektar. “Hotel boutique investasi US$ 40 juta. Itu dibangun selama dua tahun. Itu bintang lima,” tandasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved