Management

Jumlah Penumpang Menurun, KAI Genjot Bisnis Angkutan Barang

Ilustrasi Rail Express, angkutan barang yang disediakan PT KAI untuk memudahkan konsumen mengangkut pangan di masa PSBB. (Foto: Dok. KAI)
Ilustrasi Rail Express, angkutan barang yang disediakan PT KAI untuk memudahkan konsumen mengangkut logistik di masa PSBB. (Foto: Dok. KAI)

Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus mengatakan, PT KAI memaksimalkan bisnis angkutan barang menyiasati penurunan penumpang di masa pandemi Covid-19 dengan mengincar bisnis distribusi logistik.

“Di tengah menurunnya volume angkutan penumpang, KAI akan memaksimalkan lini angkutan barang menggunakan kereta api. Diharapkan KAI mampu mempercepat pendistribusian logistik yang dibutuhkan di berbagai daerah, termasuk logistik yang sangat dibutuhkan dalam rangka penanganan Covid-19,” kata dia, dikutip dari rilis, Senin, 20 April 2020.

Joni mengatakan, PT KAI mencatat peningkatan volume angkutan barang pada bulan Maret 2020 dibandingkan dengan Februari 2020. Pada Maret 2020 KAI mengangkut 4,2 juta ton, naik 16 persen dibanding periode Februari 2020 dengan jumlah 3,6 juta ton.

Kenaikan angkutan barang didominasi oleh angkutan perkebunan yang naik 400 persen, dari 12 ribu ton menjadi 61 ribu ton. Disusul angkutan klinker naik 150 persen, dari 43 ribu ton menjadi 114 ribu ton. Lalu angkutan batu bara yang naik 15 persen dari 2,6 juta ton menjadi 3 juta ton, angkutan peti kemas naik 8 persen dari 373 ribu menjadi 404 ribu, dan angkutan retail naik 4 persen dari 11 ribu ton menajdi 12 ribu ton.

Joni mengatakan, di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) PT KAI membuka layanan distribusi bahan pangan menggunakan kereta. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 9 tahun 2020 yang mengatur tentang pelaksanaan PSBB masih membolehkan angkutan logistik untuk bahan pangan. “KAI siap mendistribusikan barang retail termasuk pangan seperti beras, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lainnya dengan aman, tepat waktu, dan efisien,” kata dia.

PT KAI misalnya memiliki Rail Espress yakni layanan angkutan barang Station to Station yang melayani 60 stasiun kereta di Pulau Jawa. Pelanggan bisa memanfaatkan jasa pengiriman barang dengan menyerahkan barang ke loket Rail Express di satu stasiun untuk pengambilan di loket Rail Express di stasiun tujuan.

Joni mengatakan, Rail Express sudah melayani angkutan bahan pangan, dengan mengangkut telur dari Blitar menuju Jakarta, lalu bawang merah dari Nganjuk menuju Jakarta, salak dari Purwosari menuju Jakarta, sayur dan buah-buahan dari Malang dan Kebumeun menuju Jakarta dan Bandung, serta bahan pangan lainnya.

“Semoga layanan ini dapat membantu masyarakat yang ingin mendistribusikan barangnya pada masa pandemi corona,” kata Joni.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved