Management

Kawasan Strategis Kabupaten, Ujung Tombak Pengembangan Ekonomi Lokal

Kawasan Strategis Kabupaten, Ujung Tombak Pengembangan Ekonomi Lokal

Mengakhiri tahun anggaran 2012 dan sesuai agenda nasional, PNPM – PISEW (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah) akan menyelenggarakan EKSPO Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) di tingkat pusat dengan memfokuskan pada pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) yang telah ada.

Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah dengan sasaran mengupayakan pengentasan kemiskinan, pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, berlangsung di 34 kabupaten dan 237 kecamatan yang ada di 9 provinsi yakni Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Barat.

“Tujuan PNPM-PISEW untuk mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat perdesaan dengan berbasis sumberdaya lokal untuk pengentasan kemiskinan; mengurangi kesenjangan antarwilayah; memperkuat pengelolaan pembangunan di daerah; serta penguatan institusi lokal di tingkat desa,” jelas Direktur Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum RI, Budi Yuwono.

Dijelaskannya, PNPM-PISEW mengaplikasikan pengembangan kawasan yang dinilai mempunyai potensi dan prospek yang dapat membangkitkan dan atau meningkatkan akselerasi kegiatan ekonomi suatu kabupaten. Kawasan ini dalam program PNPM PISEW disebut Kawasan Strategis Kabupaten (KSK). Pengembangan KSK dimaksudkan sebagai pengejawantahan dari kebijakan-kebijakan dan strategi pemerintah daerah kabupaten, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten tersebut.

Pengembangan KSK merupakan salah satu ujung tombak Kabupaten untuk mempercepat Pertumbuhan dan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL), melalui pendekatan kewilayahan yang berbasis pada Pengembangan Usaha Komoditas Unggulan di KSK.

Untuk itu, KSK diarahkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi lokal, berbasis komoditas yang menjadi mata pencaharian masyarakat. Untuk mengembangkan usaha komoditas unggulan KSK setidaknya ada lima aspek pengembangan yang terkait, yaitu pengembangan komoditas unggulannya, termasuk pemasarannya; aspek pemberdayaan pelaku usaha komoditas tersebut; aspek infrastruktur atau sarana dan prasarana; aspek permodalan serta; aspek penguatan kelembagaan di KSK.

Penetapan dan delineasi KSK berbasis komoditas unggulan telah ditetapkannya Tim Pengelola KSK yang akan melaksanakan Pengembangan Usaha Komoditas Unggulan KSK (UKUK) perlu ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatannya terkait dengan pengembangan usaha/bisnis komoditas unggulan tersebut.

Oleh karena itu, perlu diciptakan ruang kepada para pemangku kepentingan terkait oleh Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi. Kegiatan Ekspo KSK 2012 ini diharapkan menjadi wahana komunikasi dan interaksi para pemangku kepentingan tersebut untuk mengkreasi kegiatan-kegiatan nyata dalam pengembangan UKUK.

Kegiatan EKSPO KSK tahun 2012 ini bertujuan untuk memperluas informasi mengenai komoditas unggulan dan rencana pengembangan KSK agar dapat dipahami oleh berbagai pemangku kepentingan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan fasilitas serta upaya menciptakan daya tarik bagi investasi.

EKSPO yang berlangsung selama 2 hari, tanggal 18 dan 19 Desember 2012 di Ruang Pendopo dan Sapta Taruna Kementerian Pekerjaan Umum, diselenggarakan dalam bentuk pameran disertai dengan paparan dari Kabupaten terpilih, serta talkshow dan forum bisnis yang dihadiri oleh akademisi, pengusaha, dan lembaga pendidikan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved