Management Strategy

Kemendikbud Tunjuk BPD Seluruh Indonesia Salurkan Dana BSM

Kemendikbud Tunjuk BPD Seluruh Indonesia Salurkan Dana BSM

Bertempat di Hotel Grand Sahid Jakarta, Asosiasi Pembangunan Daerah (Asbanda) melakukan penandatanganan MoU dengan Kemendikbud dan penandatanganan kerja sama BPD seluruh Indonesia dan Kemendikbud. MoU ini terkait penunjukan pemerintah melalui Kemendikbud kepada BPD sebagai Bank Pelaksana Penyalur Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) tahun 2013.

MOU penyaluran Dana BSM ditandatangani oleh Sekjen Kemendikbud, Ainun Na’im, dan Ketua Umum Asbanda, Eko Budiwiyono. Juga, disaksikan oleh pejabat terkait, seperti Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemendikbud, Hamid Muhammad dan Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud, Achmad Jajuli.

Asbanda2

Menurut Eko Budiwiyono, untuk mewujudkan program BPD Regional Champion (BRC), khususnya terkait tiga pilar, yaitu kemampuan melayani kebutuhan masyarakat, BPD telah bermitra dengan Dinas Pendidikan – Kemendikbud di seluruh Tanah Air untuk penyaluran BSM.

Kerja sama ini menunjukan kepercayaan pemerintah terhadap kinerja BPD yang didasarkan fakta dan prestasi bahwa BPD merupakan bank umum milik pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dengan layanan tersebar di seluruh Indonesia.

“Kami telah memiliki pengalaman yang baik dalam penyaluran program Dana BOS (Bantuan operasional Sekolah), pembayaran gaji guru, penyaluran dana sertifikasi guru, penyaluran dana tunjangan guru daerah terpencil, penyalaluran dana tunjangan guru fungsional, serta penyaluran dana lainnya,” jelas Eko yang juga tercatat sebagai Direktur Utama Bank DKI.

Eko menambahkan, “Selain itu, kami memiliki komitmen tinggi untuk menyukseskan program penyaluran dana BSM secara tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat jumlah.”

Tahun 2012, kinerja keuangan BPD ciamik. Mulai dari kenaikan nilai aset, penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga, serta laba bersih. Secara kumulatif, total aset BPD seluruh Indonesia adalah bank ke-4 terbesar setelah Mandiri, Bank BRI dan BCA.

Ya, kondisi geografis negara kita yang berbentuk kepulauan, menjadi tantangan tersendiri dan krusial, sebagai salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam proses penyaluran dana BSM ke seluruh wilayah operasional BPD.

“Kini, persaingan perbankan tidak hanya mengandalkan suku bunga, tapi pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini penyaluran dana BSM kepada siswa penerima bantuan langsung secara optimal. Program ini bermanfaat untuk memacu kinerja BPD terus meningkat dalam melayani nasabah dan masyarakat,” Eko menguraikan.

Apa sih dana BSM? Ini merupakan dana bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu mulai dari tingkat SD hingga SMA/sederajad untuk memenuhi kebutuhan seperti baju seragam, buku tulis, sepatu, biaya transportasi dan lainya yang tidak ditanggung oleh Dana BOS dengan tujuan meningkatkan jumlah keikutsertaan peserta didik.

Untuk APBN-P 2013 ini jumlah peserta didik penerima Dana BSM meningkat lebih dari 100% dari semula sekitar 6 juta siswa pada 2012 menjadi 13.526.521 siswa keluarga tidak mampu yang terdiri dari, 8,6 juta siswa SD (bertambah dari semula 3 juta siswa), 4 juta siswa untuk SMP ( semula 1,6 juta siswa), dan 1,9 juta siswa SMA (sebelumnya 1,1 juta siswa).

ASbanda

Begitu juga dengan jumlah dana yang diterima per siswa, meningkat lebih besar dari sebelumnya, yakni untuk SD sebesar Rp 225.000/siswa/ semester, untuk SMP Rp 375.000/siswa/semester dan untuk SMA Rp 500.000/siswa/semester.

Sekadar informasi, selama ini dana BOS yang diharapkan dapat meningkatkan kepersertaan siswa siswi, ternyata banyak anak yang tidak dapat sekolah, putus di tengah jalan, atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi dengan alasan terbentur biaya untuk beli seragam, buku, sepatu, biaya transportasi dan biaya pendidikan lainnya yang tidak ditanggung BOS. Nah, kehadiran program dana BSM inilah yang menjawab kebutuhan tersebut. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved