Management Strategy

Ketika Social Media Memberikan Value Added Bagi Profesi PR

Ketika Social Media Memberikan Value Added Bagi Profesi PR

Profesi public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) merupakan profesi dalam artian luas tidak lepas esensinya dengan menjalin hubungan dengan masyarakat. Atau lebih dipilah lagi, profesi ini erat kaitannya dengan menjaga hubungan baik dengan pemerintahan, korporasi, wartawan, buyer / customer, dan masyarakat itu sendiri pada umumnya.

pr

Jika melihat fungsi PR beberapa tahun belakangan ini, banyak dari mereka yang masih menjalankan perannya secara konvensional. Hal ini sempat disinggung dalam acara PR Corner with Prita Kemal Gani, Senin 10 November 2014 di London School of Public Relations. Menurut Prita, masih banyak dari mereka yang melakukan pekerjaannya sebatas menjembatani antara dua belah pihak saja, seperti misalnya korporasi dengan buyer atau korporasi dengan media. Belum banyak dari mereka yang aware bahwa ada sebuah prospek bagus dengan adanya social media.

Social media seiring dengan perkembangannya yang sangat pesat dewasa ini menyajikan berbagai potensi untuk PR. “Saat ini banyak kanal social media yang berkembang dengan berbagai fitur bagus, tidak hanya Facebook saja, ada pula Twitter serta Instagram,” tutur Nukman Luthfie, Social Media Expert yang juga hadir sebagai pembicara di acara tersebut.

Menurutnya, seorang PR, ketika bisa memanfaatkan nilai guna social media tersebut, saat itu juga mereka bisa menambah value added bagi perannya. Mereka tidak hanya dapat menjalankan peran sebagai jembatan dua belah pihak saja, tapi juga membangun awareness di masyarakat, khususnya masyarakat urban yang sudah sangat familiar dengan penggunaan social media.

“Ketika PR deal dengan sebuah perusahaan komersial misalnya, mereka kan biasanya hanya menguhubngkan perusahaan dengan wartawan, atau dengan korporasi lainnya. Namun dengan adanya social media, mereka juga bisa menjadi influencer, dan tentunya akan mendapatkan nilai tambah dari situ,” jelas Nukman.

Bicara soal Twitter, ini merupakan sebuah kanal yang sangat benefit jika dapat digunakan dengan tepat. Pasalnya, seperti yang dipaparkan Nukman, menjadi sebuah figur di kanal ini bisa dibilang tidak terlalu sulit. Cukup share informasi yang paling up to date disini (dalam hal ini bisa tentang event perusahaan, atau update bisnisnya), dan maintain interaction rate dengan sesama pengguna Twitter. Maka bisa menjadi sebuah potensi yang bagus karena follower bakal terus bertambah.

Sementara itu, dipaparkan oleh Rene Suhardono, seorang author dan public speaker, yang juga hadir sebagai pembicara, “PR juga bisa mendapatkan channel baru untuk mendongkrak brand awareness perusahaan yang menjadi clientnya, yakni dengan menjalin hubungan dengan social media buzzer.”

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, keberadaan social media di tengah masyarakat membawa dampak positif bagi kinerja seorang PR. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved