Management Strategy

Kiat KKP Jaga Populasi Rajungan

Kiat KKP Jaga Populasi Rajungan

Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya menjaga sumber daya alam Lobster, Kepiting dan Rajungan dari upaya eksploitasi yang berlebihan. Kebijakan ini sudah di terapkan di Desa Betahwalang, Kec. Bonang, Kab. Demak, melalui penerbitan Peraturan Desa (PERDES) yang melarang penangkapan Kepiting dan Rajungan Bertelur serta ukuran tertentu.

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekspor bagus. Permintaan pasar global meningkat setiap tahun. Data sementara, volume ekspor rajungan dan kepiting tahun 2014 adalah 28.090 ton dengan nilai US$ 414,3 juta.

“Di Jawa Tengah sendiri, pada 2014, volume ekspor rajungannya mencapai 1.075 ton dengan nilai US$ 22,3 juta,” kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam rilisnya.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto (Foto: IST)

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto (Foto: IST)

Ketergantungan produksi rajungan dan kepiting dari hasil penangkapan alam mengakibatkan menurunnya jumlah populasi rajungan maupun kepiting. Pemerintah melakukan langkah-langkah agar masyarakat bisa terus memanfaatkan sumberdaya alam tersebut secara berkelanjutan.

“KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) melakukan penebaran benih ke alam atau restocking dalam rangka menjaga populasi rajungan yang ada di perairan ini. Benih rajungan ini merupakan hasil pembenihan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara,” ujarnya.

Apabila penangkapan di alam tidak diikut dengan penebaran yang dilakukan secara terencana dan terjadwal, lanjut dia, populasi rajungan akan mengalami penurunan. Kearifan lokal dari warga Desa Betahwalang yang di tuangkan dalam PERDES yang mengatur penangkapan rajungan berdampak bagi keberlanjutan usaha penangkapan rajungan di wilayah ini.

Hasilnya cukup menggembirakan. Dari laporan masyarakat setempat, biasanya hasil tangkapan rajungan tidak menggembirakan bulan Juli-Agustus. Tetapi saat ini masih diperoleh hasil 1,5-2 ton per hari. Bahkan di bulan lainnya bisa mencapai 5 ton per hari. “Ini bukti bahwa apabila kita bisa mengelola dan arif dengan alam maka hasilnya akan sepadan, Dan perikanan budidaya ikut andil untuk memperkaya sumberdaya alam tersebut,” kata dia.

Slamet menambahkan KKP melalui DJPB akan meyiapkan pembenihan rajungan skala rumah tangga di Desa Betahwalang. Dengan begitu, masyarakat dapat secara kontinyu dan terjadwal melakukan penebaran benih ke alam secara mandiri, tidak tergantung lagi dari program pemerintah. Disamping itu, masyarakat juga harus tetap menjaga lingkungan hutan mangrove yang berfungsi sebagai penyangga di kawasan ini.

“Melalui usaha pembenihan, restocking benih dan pembatasan penangkapan kepiting, rajungan dan juga lobster ini maka usaha budidaya perikanan yang ramah laingkungan, efektif, efisien dan mendukung keberlanjutan akan dapat dijalankan,” ujar dia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved