TVRI pernah meraih kejayaan saat masih sendirian di industri free to air (FTA). Namun, kehadiran RCTI, kemudian diikuti TV swasta lainnya membuat stasiun TV milik pemerintah ini kehilangan pamor hingga kini. Dengan visi dan misi yang berbeda, alias tidak sepenuhnya komersial, TVRI sulit bersaing dengan TV swasta yang mengambil acuan rating AC Nielsen untuk setiap program yang ditayangkan.

“Kami tidak sepenuhnya mengejar rating. Kami harus memikirkan penduduk di daerah perbatasan, daerah-daerah yang tidak dianggap menguntungkan secara komersial? TVRI tidak boleh bermain konten yang sama persis dengan televisi swasta, kami sebagai lembaga penyiaran publik harus menjadi bagian industri penyiaran yang mencerdaskan masyarakat,” kata Direktur Pengembangan dan Usaha TVRI, Adam Bachtiar.

Direktur Pengembangan dan Usaha TVRI, Adam Bachtiar.

Menurut dia, TVRI adalah TV publik sehingga harus melayani kepentingan masyarakat. Tidak semua kalangan masyarakat ingin menonton tayangan berita. Sehingga, mereka juga harus menayangkan program yang beragam dari mulai usia anak-anak hingga dewasa. Mereka juga memantau rating untuk setiap program. Hanya saja, lebih untuk menilai penerimaan publik terhadap acara yang dibuat.

“Saat ini, acara anak-anak menjadi salah satu program unggulan. Lalu, program keagamaan atau rohani di pagi hari. Kemudian, program berita. Jika dilihat dari profil penonton, mayoritas penonton TVRI adalah orang berusia 40 tahun ke atas. Mereka adalah generasi yang tumbuh dan berkembang bersama TVRI,” papar dia.

Untuk itulah, lanjut dia, TVRI kini fokus meningkatkan basis pemirsa dengan usia yang lebih muda. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan menayangkan acara-acara yang sesuai dengan karakteristik anak-anak muda masa kini. Seperti, acara musik yakni Taman Buaya Beat Club sebagai program musik dari berbagai genre termasuk dari major label ataupun indie label bank. Ada juga program Klab Jazz yang menampilkan musik jazz terbaik.

“Ada juga live streaming TVRI, yang tidak hanya menampilkan TVRI nasional, tetapi juga kekayaan konten dari 4 channel digital termasuk TVRI daerah dari 29 daerah. Aplikasi ini bisa diunduh di android dan iOS. Kami ingin menunjukkan betapa kayanya TVRI dengan kontennya,” ujar dia.