Management

Kirim Uang Lewat Telepon Selular Bakal Mewabah

Oleh Admin
Kirim Uang Lewat Telepon Selular Bakal Mewabah

Belum semua masyarakat di Indonesia memiliki akses kepada dunia perbankan. Akan tetapi, tingkat kepemilikan masyarakat akan ponsel terbilang tinggi. Karena itu, perangkat tersebut menjadi salah satu jalan bagi pemerintah dan swasta untuk mendekatkan akses layanan perbankan maupun keuangan lainnya kepada masyarakat (inklusi keuangan).

Bertempat di Jakarta, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution didampingi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring meluncurkan beberapa program dan produk terkait keuangan inklusif, yaitu berupa kirim uang antar operator seluler dan pilot project branchless banking di beberapa provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan, dengan melibatkan bank dan perusahaan telekomunikasi.

Salah satu bentuk layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat terutama di remote area yang belum terjangkau oleh institusi keuangan adalah layanan transfer dana dan pembayaran. Hal ini dapat difasilitasi dengan layanan transfer dana melalui uang elektronik yang lebih dikenal sebagai Person to Person Transfer (P to P transfer).

Dengan kemajuan teknologi dan mempertimbangkan bahwa penetrasi ponsel yang sangat luas, layanan P to P transfer yang disediakan oleh operator seluler akan berpotensi digunakan secara luas oleh masyarakat karena kemudahan dan kenyamanan penggunaannya. Layanan P to P transfer antaroperator seluler di Indonesia ini merupakan yang pertama di dunia.

Saat ini, jumlah uang elektronik berbasis server yang telah diterbitkan oleh perusahaan telekomunikasi mencapai 12 juta. Adapun penyelenggara terbesar adalah Telkomsel, XL, dan Indosat. Untuk lebih mendorong perluasan layanan, Bank Indonesia melakukan fasilitasi untuk menciptakan sinergi kerjasama bisnis antar pelaku sistem pembayaran, yaitu dengan melakukan interkoneksi antar ketiga perusahaan telekomunikasi tersebut.

Interkoneksi layanan transfer antaroperator seluler tersebut bertujuan untuk efisiensi industri sistem pembayaran dan diharapkan dapat mendorong percepatan adopsi uang elektronik secara massal. Selain itu juga akan memberikan lebih banyak kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transfer dana dan ke depannya layanan pembayaran lintas operator serta mendukung keuangan inklusif.

Sementara itu, layanan keuangan yang diberikan melalui branchless banking merupakan layanan sistem pembayaran dan perbankan terbatas yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan ekonomi masyarakat unbanked dan underbanked, seperti layanan transfer dana, pembayaran, tabungan, dan pembiayaan usaha produktif. Dalam hal ini, pemberian layanan dilakukan tidak melalui kantor fisik bank atau perusahaan telekomunikasi, namun dengan menggunakan sarana teknologi dan jasa pihak ketiga yang disebut sebagai Unit Perantara Layanan Keuangan (UPLK) dan juga melalui Tempat Penguangan Tunai (TPT).

Hal lain yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai upaya untuk mendukung peningkatan keuangan inklusif dengan memberdayakan serta meningkatkan perekonomian masyarakat adalah melakukan fasilitasi bersama Pemerintah Daerah dan instansi terkait seperti Kementerian Perdagangan dalam penyediaan sistem informasi terkait harga komoditas yang bermanfaat bagi petani atau individu atau unit ekonomi produktif setempat dan juga masyarakat luas sekaligus mengurangi asymmetric information.

“Sebagai tahapan awal, telah tersedia sistem informasi di tiga provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat berbasis website bahkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur juga dapat diakses menggunakan SMS. Selanjutnya akan dilakukan perluasan ke berbagai provinsi lain dengan lingkup informasi yang sesuai kebutuhan masyarakat setempat dan lebih akurat,” ujar Darmin.

Ia menambahkan, “Kegiatan-kegiatan yang diluncurkan pada hari ini tidak hanya berhenti sampai di sini namun masih akan terus dikembangkan dan diperluas oleh Bank Indonesia bersama industri sistem pembayaran dan perbankan untuk memberikan layanan dengan jangkauan luas, murah, dan aman ke seluruh pelosok negeri.”

Ke depan, diharapkan semakin banyak operator selular dan bank yang mengikuti jejak untuk berinovasi sehingga inovasi tersebut dirasakan manfaatnya bagi masyarakat secara luas dan tidak saja memberi nilai tambah (value added) bagi kemajuan industri sistem pembayaran dan perbankan, namun mendukung perekonomian dan stabilitas sistem keuangan di Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved