Management

Komitmen Penuh Garuda Tembus Auckland Airport

Komitmen Penuh Garuda Tembus Auckland Airport

Garuda Indonesia

Bertempat di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, PT Garuda Indonesia Tbk. (Persero) meneken MoU dengan Auckland Airport. Penandatanganan ini dilaksanakan oleh Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia; Joan Withers, Auckland Airport Chair; disaksikan oleh Perdana Menteri Selandia Baru, John Key; dan Menteri Perdagangan dari masing-masing negara.

Emirsyah mengatakan, dalam MoU ini, Garuda menentukan airport pertama yang akan masuk New Zeland adalah Auckland Airport. “Kami sudah melihat bahwa potensi traffic ini besar, tapi belum digarap. Kami harus benar-benar to show commitment and fully comitted, karena mereka akan membantu kami dalam hal pemasaran dan sukses. Selain itu, kami bisa terhubung dengan Amerika Latin yang merupakan salah satu jalur bagus ekonomi internasional. Karena PM Selandia Baru sudah berkomitmen penuh, maka di sini, kami lebih mengkristalkan kerja sama tersebut,” jelasnya.

Pelaksanaan kerja sama baru bisa dilakukan karena Garuda menghadapi masalah produksi. Jumlah pesawat masih kurang sehingga akan ada penambahan beberapa pesawat. Hal ini baru bisa dilaksanakan sekitar Mei-Juni 2013. “Sebenarnya ini masalah prioritas saja. Sebelumnya Garuda sudah berkembang di Australia, tepatnya Melbourne 2 kali, Sidney 2 kali, dan Perth 3 kali. Nah, sekarang Garuda akan mengembangkan lagi ke Selandia Baru. Meskipun sebenarnya pernah ada kerja sama serupa di 1997-1998, tapi karena pada saat itu krisis, maka tidak banyak turis yang datang, terpaksa kami tutup tahuni 2004, ”ungkapnya.

Garuda menerapkan pola The Trade Follow the Shaped. “Jadi kami buka dulu kerja sama ini, karena potensinya sangat besar, ” tambah Emir. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, perdagangan sebesar US$ 1,1 juta sangat kecil dibandingkan dengan yang bisa dilakukan oleh negara. “Garuda di sini ingin memosisikan diri dalam hal menunjang kerja sama Indonesia-Selandia Baru, plus dari sisi pariwisatanya,” jelas Gita.

Rencananya akan ada satu jenis pesawat Airbus 330 yang akan terbang ke Auckland. Frekuensinya pun hanya sekali dalam sehari. Pesawat Airbus 330, awal-awal nanti akan dipakai untuk menggantikan 747. “Untuk sementara, 747 sedang di-face out, nanti kami akan lihat penggunaanya seperti apa”, tambahnya. (Gustyanita Pratiwi/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved