Management Strategy Property

Kuartal Ke-3, Pasar Properti Perkantoran Masih Lesu

Oleh Admin
Kuartal Ke-3, Pasar Properti Perkantoran Masih Lesu

Perusahaan Konsultan property Cushman Wakefield menyatakan bahwa pasar perkantoran di Jakarta dan sekitarnya masih lesu pada kuartal III-2015. “Aktivitas sewa lebih banyak terjadi pada penyewa lama yang memperpanjang kontraknya,” kata Arief Rahardjo, Director Research & Advisory Cushman Wakefield Indonesia, Jumat, 16 Oktober 2015.

Cushman Wakefield mencatat, tingkat penyerapan 30,400 meter persegi selama kwartal ketiga 2015. Tingkat hunian rata-rata turun menjadi 88,14 persen, turun signifikan dari 92,09 persen pada kwartal sebelumnya. “Hal ini disebabkan oleh masuknya pasokan baru selama kwartal ini,” kata Arief.

Tiga gedung perkantoran baru dengan total luas 193 ribu meter persegi masuk ke pasar, sehingga membuat jumlah pasokan kumulatif ruang perkantoran di CBD Jakarta menjadi 5,04 juta meter persegi atau naik 7,7 persen dibanding tahun lalu.

Selain itu, 365 ribu meter persegi pasokan ruang perkantoran saat ini diharapkan akan masuk ke pasar selama 3 bulan terakhir tahun ini. Jumlah keseluruhan pasokan baru ruang perkantoran selama 2015, diperkirakan akan menjadi rekor tahunan baru yang pernah dicatat di pasar perkantoran pusat bisnis Jakarta.

Sementara, harga sewa rata-rata perkantoran Grade-A yang dipatok dalam dolar mengalami sedikit penurunan selama kuartal ini. Namun, harga sewa Grade-B dan Grade-C dalam rupiah tercatat relatif stabil.

Hingga akhir September, harga sewa gross dalam rupiah adalah Rp 351.900 per meter persegi per bulan atau naik 1,2 persen dibanding kuartal sebelumnya, sementara dalam dolar berada di US$ 24,02 per meter persegi per bulan (turun 8,4 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sementara itu, harga rata-rata ruang perkantoran strata-title masih relatif stabil selama kwartal ketiga, yaitu Rp 46 juta per meter persegi.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved