Management Strategy

Kuliner Indonesia Jangan Kalah dengan Thailand

Kuliner Indonesia Jangan Kalah dengan Thailand

Gempuran globalisasi dan pasar bebas ASEAB yang sudah ada di depan mata menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha kuliner atau pengusaha jasa boga di Indonesia. Meski soal rasa dan kualitas masakan dari Indonesia tidak kalah dengan negara tetangga namum gaungnya tidak sepopuler masakan dari Thailand.

Menurut Ayu Mulyadi, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) ada banyak kendala yang dihadapi pengusaha jasa boga saat ini, mulai dari masalah SDM, ijin usaha, teknologi pelaksanaan, serta bahan baku yang terus naik dalam kondisi perekonomian saat ini.

Para pengurus APJI berpose bersama usai membuka Rakernas II di Makassar, Sulawesi Selatan

Para pengurus APJI berpose bersama usai membuka Rakernas II di Makassar, Sulawesi Selatan

“APJI sebagai wadah bagi perusahaan dan pengusaha yang bergerak di bidang jasa penyediaan makan minum, bertekad untuk membawa kuliner Indonesia menjadi raja di negeri sendiri, serta mampu bersaing di kancah industri jasa boga internasional,” jelas Ayu saat memberi sambutan Rapat Kerja Nasional (Rakernan) II APJI di Grand Clarion Hotel & Convention Makassar, Sulawesi Selatan.

Momen Rakernas tersebut diungkapkan Ayu sebagai pondasi awal APJI sebagai jawaban tantangan yang dihadapi pengusaha jasa boga di Indonesia. Salah satunya dengan menyiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing dengan kuliner dari negara-negara lain di dunia.

Selain itu APJI yang kini beranggotakan sekitar 20.000 pengusaha, juga akan menempatkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Nusantara Jaya sebagai lembaga sertifikasi profesi di bidang jasa boga di seluruh anggota APJI. Tidak hanya itu, APJI akan membuat strategi proteksi dalam menghadapi derasnya arus masuk perusahan asing ke Indonesia demi melindungi perusahaan jasa boga di Indonesia.

“Rencananya kami akan membuat rekor MURI 75 sampai 80 macam pisang hijau terpanjang dan terbesar di bulan November. Dengan kemampuna yang ada dalam anggota APJI, kami yakin bisa menciptakan dan membuat inovasi dan variasi di setiap menu masakan yang bisa bersaing secara global,” kata Ayu.

Perlu diketahui, sejak didirikan pada 1987 silam, APJI telah beranggotakan sekitar 20.000 pengusaha yang terdiri atas pengusaha katering, restoran, kafe dan penyedia jasa boga lainnya yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Rakernas II APJI, Iden Gobel, mengatakan, ada beberapa agenda penting yang diangkat dalam Rakernas II APJI hingga 23 Oktober 2015 nanti, di antaranya perumusan rekomendasi perizinan dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada usaha jasa boga.

Perhelatan yang bertajuk “APJI Sebagai Motor Kuliner Indonesia Untuk Menambah Devisa Negara” dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu’Mang serta dihadiri oleh Dinas Kebudayan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Kadin Indonesia dan Seluruh ketua DPD dan DPC APJI di seluruh Indonesia.

“Selain Rakernas, APJI juga akan melakukan pameran kuliner khas makanan Sulawesi Selatan. Setelah itu, APJI akan mengakhiri perhelatannya dengan melakukan Kunjungan ke Banti Murung Wisata alam kupu-kupu dan air terjun terindah sedunia yang menurut rencana akan dilakukan pada akhir acara Mukernas. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved