Management Technology

Kultur Inovasi, Kunci Memenangkan Kompetisi

Kultur Inovasi, Kunci Memenangkan Kompetisi
Herdy Harman, Chief of Human Capital Officer Telkom.

Herdy Harman, Chief of Human Capital Officer Telkom.

Banyak perusahaan besar akhirnya mati ketika budaya inovasi dalam perusahaan tidak berkembang. Bisa lihat bagaimana BlackBerry divisi hardware akhirnya harus menyerah dan Yahoo Messenger akhirnya ditutup. BlackBerry memutuskan berhenti memproduksi dan mendistribusikan ponsel sendiri, lalu konsentrasi ke bisnis solusi dan software. Mereka lalu menawarkan lisensi merek ponsel mereka ke perusahaan lain yang ingin membuatnya dan di Indonesia menggandeng PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk dengan mendirikan sebuah perusahaan patungan bernama PT BB Merah Putih yang pabriknya di Karawang.

Herdy Harman, Chief Human Capital Officer (CHCO) Grup Telkom, menyadari pentingnya membangun budaya inovasi dalam perusahaan ini. Bahkan sejak ia masih menjabat sebagai CHCO di Telkomsel. Herdy mengatakan dalam kompetisi yang sangat ketat seperti sekarang ini, setiap karyawan yang berdedikasi harus didorong memiliki kultur inovasi untuk berkompetisi. “Jangan biarkan hari-hari berganti berlalu begitu saja. Isi dengan roh baru dan semangat baru,” katanya saat memberi sambutan dalam Telkom Group Award 2016 bertemakan “Heroes Without Limits Fight To Serve The Country” di Telkom Smart Office.

Terlebih perusahaan digital seperti Telkom, menurutnya, perusahaan tetap terjaga kinerja dan keberlangsungan bisnisnya jika mampu menjaga karya, prestasi, dan inovasi karyawan. Karena itulah, malam penghargaan semacam Telkom Group Award 2016 menjadi ajang paling prestisius bagi karyawan dan perusahaan. “Malam penghargaan ini bagi karyawan Telkom seperti malam penghargaan di ajang bergengsi, Academy Award Oscar-nya karyawan Telkom Group lah,” katanya.

Alex J. Sinaga, CEO Grup Telkom mengamini apa yang disampaikan Herdy, menurutnya persaingan bisnis teknologi informasi komunikasi pada tahun 2017 mendatang tidak lebih mudah dari tahun ini. Karenanya, diperlukan selalu inovasi dan orang-orang hebat di perusahaan. Dengan awak Grup Telkom sekitar 23 ribu karyawan di seluruh Indoensia, bisa menjadi kekuatan sangat besar jika setiap karyawan bisa menjadi pendorong inovasi (innovation driven) sehingga menjadi orang hebat (great people) di bidangnya.

“Dengan sejumlah karyawan Telkom Group itu semuanya the best. Tapi mestinya ada best of the best di bidang tertentu yang akan menjadi panutan. Mulai dari filosofi to be the best, to be the star, dan to be the winner. Telkom mendorong setiap karyawan terus berinovasi, dan sebagai bukti penghargaan atas jerih payahnya, perusahaan memberi award. Dan penilaian inovasi ini dilakukan dari berbagai aspek,” katanya.

Alex menuturkan Telkom memiliki program khusus untuk mendorong karyawannya terus berinovasi yaitu dengan menggelar kegiatan lomba setiap tahunnya yang diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi karyawan. Penghargaan antara lain diberikan untuk the best employee, the best unit, the best culture, dan the best innovation.

“Bapak bangsa kita, Soekarno mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah yang menghargai jasa pahlawannya. Pahlawan masa kini adalah yg memberi dedikasi dengan alat penguat budaya di perusahaan. Acara ini baru pertama digelar dan diharapkan Telkom menjadi ajang bergengsi setiap tahunnya bagi karyawan dan unit,” sambung Herdy.

Pemenangnya untuk Best Unit, antara lain, Best Kampiun diraih Agus Sunyoto dari Shared Service Operation Finance, Best Witel Type B Sony Budi Winarso (GM Rikep Telkom Regional I), dan Best Witel Type C Deny Aryanto (GM Kaltara). Kemudian Best Innovation kriteria Core diraih Telkom Regional III (Muhammad Paruhun Pane dkk dengan Penerapan Inovasi APBA), Best Innovation kriteria Adjacent diraih Divisi Business Solution (Irena Aldanituri dkk dengan Disruptive Business Model Quran Call), serta Best Innovation kriteria Transformation diraih Divisi Entreprise Solution & Divisi Digital Service (Dicke Adhitya dkk dengan Indonesia Tourism Intelligence).

Untuk kategori Corporate Culture terbagi menjadi The Most Admired Culture Activation Unit, The Most Inspiring Culture Agent, dan The Most Inspiring Role Mode. The Most Admired Cukture Activation Unit terdiri dari Kelompok Kantor Perusahaan diraih Achmad Sugiarto, Kelompok Divisi/Center diraih Mohammad Firdaus, Kelompok Witel diraih Witel Jakarta Pusat, dan Kelompok Anak Perusahaan diraih PT PINS.

Kategori The Most Inspiring Culture Agent terdiri dari dari Kelompok Kantor Perusahaan diraih Irwan Andriyanti Nugroho, Kelompok Divisi/Center diraih Hari Sandi Atmaja, Kelompok WITEL diraih Arifuddin Tiro Parawangsa, dan Kelompok Anak Perusahaan diraih Basuki Ebtayani. Dan terakhir, Kategori The Most Inspiring Role Mode terdiri dari Klompok Kantor Perusahaan diperoleh Achmad Sugiarto, Kelompok Divisi/Center diraih Mohammad Firdaus, Kelompok WITL diraih Iwan Rusdarmono, dan Kelompok Anak Perusahaan diraih Prasbri Pesti.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved