Management Financial Report

Langkah SCG Garap ASEAN

Oleh Admin
Langkah SCG Garap ASEAN

Dengan bersandar pada keyakinan akan kekuatan dan pertumbuhan yang berkesinambungan di kawasan ASEAN, SCG memiliki visi dan komitmen untuk berinvestasi di Thailand dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sesuai dengan misinya tersebut, SCG telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 714 miliar (US$ 72 juta) untuk meningkatkan kapasitas bisnis semen dan bahan bangunan, dan merestrukturisasi rencana investasi guna mendorong bisnis SCG di kawasan ASEAN.

Kan Trakulhoon

Kan Trakulhoon

Presiden & CEO SCG Kan Trakulhoon, Kamis (1/8/2013), mengatakan, “Dewan Direksi SCG telah menyetujui total investasi senilai Rp 714 miliar (US$ 72 juta) untuk dua proyek SCG Cement-Building Materials.”

Dia menyebutkan, proyek pertama adalah peningkatan kapasitas produksi pabrik MG Stone-Slabs sebesar 400.000 meter persegi per tahun. Pabrik yang berlokasi di provinsi Saraburi, Thailand, diharapkan dapat dimulai pada pertengahan tahun 2014.

“Kedua, SCG membeli kembali semua saham Monier Grup Services GmbH (Monier) guna merekstrukturisasi investasi SCG di bisnis atap bangunan di Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan Laos. Investasi ini diharapkan akan selesai pada Desember 2013,” lanjut Trakulhoon.

Terkait bisnis perusahaan di Myanmar, ia mengatakan, “Baru saja, proyek pembangunan pabrik semen SCG di Myanmar telah disetujui pemerintah Myanmar dan tengah dalam tahap persiapan internal.” Tujuan pembangunan pabrik adalah untuk memenuhi naiknya kebutuhan semen di Myanmar. Selain itu, lanjut Trakulhoon, proyek ini akan memperkuat posisi SCG sebagai pemimpin bisnis semen dan bahan bangunan di ASEAN.

Dan belum lama ini, pabrik semen pertama SCG di Indonesia, PT Semen Jawa (SJW) menandatangani kontrak Engineering Procurement and Construction (EPC) untuk pembelian mesin, peralatan serta biaya engineering dan pembangunan. Pabrik yang berlokasi di Sukabumi ini memiliki kapasitas produksi hingga 1,8 juta ton per tahun, dan diperkirakan akan mulai beroperasi di kuartal ketiga tahun 2015.

Pabrik SJW menerapkan konsep green andclean yang menghasilkan emisi rendah, konsumsi air yang lebih sedikit, serta meminimalisir serbuk debu, getaran, dan kebisingan. Dengan demikian, pabrik dapat beroperasi berdampingan dengan masyarakat sekitar.

“Ditengah keprihatinan akan melambatnya pertumbuhan ekonomi ASEAN di semester kedua tahun ini, SCG yakin ASEAN akan tetap menjadi negara tujuan investasi asing untuk jangka panjang. ASEAN akan menjadi lokasi investasi asing yang menarik dengan kekuatan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, sehingga perusahaan akan terus meningkatkan kemampuan dan penawaran investasi di ASEAN, guna mencapai visi untuk menjadi pemimpin bisnis berkelanjutan di ASEAN,” tegas Trakulhoon.

Selain memberitahukan tentang rencana investasinya, SCG juga mengumumkan catatan kinerja per kuartal kedua 2013. Perusahaan membukukan laba sebesar Rp 3,29 miliar (US$ 332 juta), tumbuh hingga 132 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh perbaikan marjin dari sektor kimia, pertumbuhan permintaan terhadap semen di Thailand, serta kontribusi dividen dari unit bisnis SCG Investment.

Selain itu, perusahaan mencatat pendapatan penjualan sebesar Rp 35 miliar (US$ 3,563 juta), terdapat kenaikan 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, berkat kenaikan volume penjualan produk semen dan bahan kimia di Thailand. Untuk operasi kombinasi di ASEAN (selain Thailand) pada kuartal kedua 2013, SCG mencatatkan pendapatan penjualan sebesar Rp 3,16 miliar (US$ 318 juta), yang merupakan 9 persen dari total pendapatan penjualan SCG.

Per 30 Juni 2013, total aset SCG bernilai Rp 135 miliar (US$ 13,48 juta). Sementara total aset SCG di ASEAN (selain Thailand) bernilai Rp 20,73 miliar (US$ 2,07 juta), atau 15 persen dari total aset konsolidasi SCG. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved