Management

Mandiri Incar Pembiayaan UMKM Rp1 Triliun pada 2020

Pada awal tahun ini, Mandiri merangkul Tokopedia dan Shopee dalam penyaluran pinjaman modal kepada UMKM. Juga, berkolaborasi dengan platform ekosistem tekfin milik Grab serta beberapa tekfin P2P, seperti Taralite dan Modal Rakyat untuk mempermudah UMKM memperoleh pendanaan yang cepat.

Kehadiran lima platform baru ini semakin memperluas jangkauan penyaluran pinjaman modal UMKM yang telah terjalin sebelumnya dengan beberapa tekfin seperti Investree, Koinworks, Amartha, Crowde, Akseleran, dan Bukalapak.

Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar, mengatakan, kerja sama ini strategis karena sampai akhir tahun 2019 Mandiri dapat menyalurkan pinjaman kepada UMKM lebih dari Rp 100 miliar dan diharapkan pada tahun ini potensi dana yang tersalurkan mencapai Rp1 triliun. Ditambah dengan adanya teknologi yang disediakan oleh e-commerce maupun tekfin, penyaluran pembiayan produktif bagi UMKM di Indonesia menjadi semakin mudah.

Menurutnya, dengan menjadikan platform e-commerce dan tekfin sebagai mitra dalam penyaluran kredit, Mandiri ingin membuktikan komitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan sektor riil nasional. “Ke depannya, kami akan terus membuka akses ini dengan merangkul platform-platform digital lain yang potensial untuk menjangkau UMKM,” ujarnya.

Berbekal pengalaman yang panjang dalam pengelolaan kredit, beberapa tahun terakhir ini Mandiri telah menerapkan transformasi digital pada proses internal sehingga pemrosesan kredit menjadi sangat ringkas. Sedangkan dari sisi teknologi, Bank Mandiri membangun kolaborasi dengan platform TI seperti PrivyID, Trusting Social Indonesia (TSI), dan Mitra Transaksi Indonesia (MTI) untuk memastikan kecepatan dan ketepatan dalam penyaluran kredit UMKM.

“Partner plaform TI tersebut dibutuhkan untuk menyiapkan teknologi penunjang seperti scoring model berbasis machine learning, e-KYC biometric, dan penggunaan tanda tangan digital, untuk melengkapi proses internal kita yang sudah sangat ringkas” katanya.

Disebutkan juga bahwa dari aspek manajemen risiko, Bank Mandiri memastikan bahwa proses penyaluran kredit secara non-tradisional ini akan memenuhi prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik.

“Penggunaan alternatif data diperlukan untuk pengembangan scoring kredit yang customized sesuai dengan karakteristik target market UMKM yang beragam dan untuk menyesuaikan diri dengan ekosistem ekonomi digital. Harapannya, kerjasama ini tetap dapat memperhatikan kualitas penyaluran kredit UMKM berbasis platform sehingga rasio NPL terjaga dengan baik,” lanjut Royke.

Buah dari inisiatif ini dirasakan oleh Ramlih Saputra dari Tangerang, salah seorang penjual online yang memperoleh pinjaman dari Bank Mandiri melalui platform e-Commerce untuk membiayai usaha tanaman hias miliknya.

“Saya awalnya hanya coba-coba apply karena saya baca di web kalau proses approvalnya kurang dari 24 jam. Ternyata benar, setelah saya apply dan melengkapi persyaratan yang diperlukan, dalam 3 jam pinjaman saya cair ke rekening. Padahal biasanya untuk mengajukan pinjaman seperti ini ke bank, syaratnya macam-macam belum lagi waktu prosesnya lama,” ujar Ramlih.

“Kolaborasi ini akan membuat bank lebih cepat beradaptasi pada perubahan di luar, seperti semakin berkembangnya bisnis model economic sharing,” kata Royke.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved