Management Strategy

Manulife Indonesia Genjot Kinerja Bancassurance

Manulife Indonesia Genjot Kinerja Bancassurance

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terus menggenjot kinerja kanal distribusi bancassurance. Perusahaan asuransi jiwa asal Kanada tersebut menilai kerja sama strategis yang dijalankan dengan mitra perbankan merupakan salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Saat ini Manulife Indonesia telah menjalin kerja sama dengan 11 mitra perbankan, antara lain PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Standard Chartered Bank, HSBC, dan PT Bank Chinatrust. “Pertumbuhan bisnis bancassurance yang dijalankan di Manulife Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun. Untuk itu, kami selalu membuka peluang untuk menjalin bisnis dengan mitra perbankan yang baru,” ujar Head of Partnership Business Manulife ,Paul Gunawan, usai penandatanganan kerjasama antara PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan PT Bank ICBC Indonesia di Jakarta.

Manulife

Berdasarkan data keuangan perusahaan, per kuartal II 2013, total premi baru (annual premium equivalent/APE) yang dihasilkan dari kanal distribusi bancassurance mencapai Rp 480 miliar. Sejak 2010, bisnis bancassurance yang dijalankan Manulife mampu tumbuh secara signifikan. Per akhir 2010, total premi APE bancassurance tercatat sebesar Rp 352 miliar. Nilai tersebut meningkat menjadi Rp 507 miliar dan Rp 822 miliar pada 2011 dan 2012.

Sebagai upaya meningkatkan kinerja kanal distribusi bancassurance, Manulife menggandeng ICBC Indonesia dengan meluncurkan produk Fortune Plan Protector. Produk ini merupakan produk asuransi jiwa tradisional yang memberikan perlindungan jiwa di masa pensiun. Produk ini juga dilengkapi dengan perlindungan jiwa terhadap kecelakaan hingga nasabah berusia 70 tahun.

CEO and President Director Manulife Indonesia, Chris Bendl, mengatakan, produk Fortune Plan Director diluncurkan dengan mempertimbangkan hasil survey yang rutin dilakukan perusahaan yakni Manulife Investor Sentiment Index (MISI). Hasil survey ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang belum memiliki perencanaan keuangan yang baik sehingga mengalami kesulitan secara finansial pada saat memasuki usia pensiun.

“Hal inilah yang menjadi perhatian kami untuk dapat menyediakan layanan perencanaan keuangan secara menyeluruh, termasuk pada saat nasabah telah menginjak usia pensiun,” ujar Chris.

Dia menambahkan, kerja sama dengan ICBC Indonesia diharapkan dapat mendukung strategi bisnis perusahaan dalam menggenjot kanal distribusi bancassurance. Pasalnya, sebagai anak perusahaan dari bank terbesar di China, The Industrial and Commercial Bank of China, ICBC Indonesia memiliki basis nasabah yang luas di Indonesia. Selain itu, ICBC Indonesia telah didukung oleh 22 jaringan yang tersebat di seluruh Indonesia.

“Kerja sama strategis ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi Manulife dan ICBC Indonesia serta bagi nasabah kedua belah pihak,” tegas Chris.

Senada dengan Chris, Deputy President Director PT Bank ICBC Indonesia Surjawati Tatang mengungkapkan, produk Fortune Plan Director akan menambah variasi produk yang ditawarkan ke nasabah. “Saat ini kami memiliki sejumlah produk perbankan yang dapat dinikmati nasabah. Dengan adanya produk ini, variasi produk kami jado bertambah sekaligus memiliki nilai plus karena adanya perlindungan asuransi,” ungkap Surjawaty.

Sejak didirikan pada 2007, bisnis yang dijalankan ICBC Indonesia berkembang pesat. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan total aset hampir 50 kali, dari Rp640,6 miliar pada 2007 menjadi Rp30,77 triliun per Oktober 2013. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved