Management

Masuknya Logisitk Asing, Memacu Kinerja Pemain Nasional

Masuknya Logisitk Asing, Memacu Kinerja Pemain Nasional

“Silakan saja asing masuk. Justru ini akan membuat persaingan menjadi bagus. Dan karakter konsumen akan terbentuk,” ujar Johari Zein, Managing Director Tiki JNE saat ditanya ancaman pemain logistik asing paska penerapan interkoneksi logistik ASEAN 2013. Menurut Johari, masuknya pemain asing akan membuat pemain logistik nasional memperbaiki pelayanannya. Pasalnya, saat ini belum banyak pemain logistik yang mengedepankan pelayanan berstandar internasional.

JNE sendiri telah bersiap sejak jauh-jauh hari. Perusahaan berbasis kurir ekspres ini pun telah lama punya divisi logistik. Bahkan, dalam waktu dekat, divisi tersebut bakal dilepas menjadi entitas bisnis sendiri. “Kami belajar logistik sudah sejak lama. Sejak tahun 1997,” tutur Johari. Waktu itu pihaknya mendapat order untuk penyimpanan dan pengiriman spare part otomotif. Dari sana, pelan-pelan JNE serius menggarap divisi logistik.

Lantas, sejauh mana kesiapan JNE menghadapi liberalisasi ini? “Ya sedikit-sedikit telah kami siapkan,” ujar Johari. Seperti membangun gudang di Bali, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Palembang, dan Medan. Ke depan, gudang JNE akan berdiri di semua kawasan potensi komoditi yang disebut MP3EI. Sayangnya, Johari tidak menyebut luasan pasti gudang-gudang tersebut. “Ya, pokoknya minimal 1 hektarlah,” tuturnya. Selain gudang, JNE juga akan menambah depot-depot yang terhubung online dengan CCTV, smoke detector dan alat pengaman lainnya.

Tidak saja dari pergudangan. JNE juga telah menyiapkan armada truk. Kendaraan JNE dilengkapi dengan global positioning system untuk memudahkan pemantauan. Armada truk yang bakal siap hingga akhir tahun diperkirkan mencapai 200 unit. “Jaringan juga akan kami tambah, supaya bisa menjangkau seluruh pelosok,” tutur dia. Ditargetkan, di setiap kabupaten di Nusantara, sekira 400 kabupaten, akan didirikan kantor-kantor cabang JNE. Saat ini baru sekitar 200 kantor cabang saja.

“Untuk bersaing dengan pemain internasional, kami juga harus menyiapkan sistem teknologi informasi (TI) yang bagus,” kata dia. Johari enggan bicara banyak soal sistem TI yang akan dibangunnya ini. “Kami sedang siapkan. TI kami bangun sendiri karena kami lebih tahu apa yang menjadi kebutuhan,” tegas Johari lagi.

Johari mengungkapkan perusahaan logistik JNE tersebut nantinya akan menyasar segmen fast moving dan high value seperti komponen komputer. “Kami perlu menyasar segmen high value agar bisa mengembalikan value itu ke konsumen dalam bentuk pelayanan yang baik,” tutur dia. Untuk itu, JNE bakal meningkatkan kualitas soft skill SDM logistiknya. “Misalnya untuk melayani produk chemical, kami akan mencari dan mendidik SDM yang paham industri chemical. Tidak bisa sembarangan,” ujarnya.

Johari menyadari, untuk membangun perusahaan logistik bertaraf internasional diperlukan investasi yang tidak sedikit. Alasan itu pula yang menyebabkan JNE belum juga spin off divisi logistiknya. “Investasinya besar. Perlu investor untuk mengembangkan ini,” tutur dia. Johari tidak memasalahkan apakah nantinya itu investor asing atau lokal. “Yang pasti, kami tetap perusahaan lokal. Kalau ada investor, JNE tetap akan mayoritas dan menjalankan perusahaan sesuai nilai-nilai lokal,” ucapnya diplomatis. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved