Management

Medco Incar Bisnis Storage Migas

Medco Incar Bisnis Storage Migas

Pemerintah tengah gencar membangun infrastruktur. PT Medco Energi Internasional Tbk tertarik menggarap bisnis storage minyak dan gas milik pemerintah. Sejauh ini, mereka sudah bisa melayani bisnis storage dengan skema komersial.

“Pemerintah sedang menggalakan bagaimana meningkatkan cadangan strategis migasnya, menurut Hilmi harus ada storage yang dibangun banyak sekali supaya cukup cadangan. Medco tertarik masuk ke sana,” kata Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco.

Saat ini, lanjut dia, PT Pertamina (Persero) masih menjadi pemain utama di bisnis storage. Pemain lain yang masih hanya sebatas pemasok. Jika pemerintah membuka infrastruktur energi, pemipaan, dan storage, Medco siap masuk dan bahkan siap mengeluarkan dana investasi untuk membangun storage berikut pipa-pipanya.

“Kami sudah siap dari segi sumber daya manusia dan teknologinya. Di upstream, kami sudah lakukan pemimpaan dan storage dari migas. Kami siap berapapun besarnya,” kata dia.

Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco Energi

Dia menjelaskan, pemerintah harus harus menentukan besaran cadangan strategis migas. Misalnya, karena konsumsi Indonesia 1,5 juta barel sehari, jika ingin punya cadangan strategis 10 hari maka harus punya 15 juta barel per hari. Negara maju seperti Jepang, cadangan strategisnya bisa untuk konsumsi selama 100 hari.

“Itu berat kalau hanya Pertamina sendirian. Harus bersama pihak lain karena ujung-ujungnya dana dan investasi. Kalau mengajak pihak lain untuk ikut membangun, Pemerintah atau Pertamina membayar sewanya, itu akan lebih ringan,” kata dia.

Hilmi menambahkan, Medco membatasi di energi yakni listrik dan migas untuk infrastruktur. Untuk lima tahun ke depan, Medco sudah menggarap proyek listrik melalui anak usaha, Medco Power. Misalnya, untuk proyek pembangkit listrik tenaga gas di Batam dan Tanjung Jati.

“Alhamdulillah, 110 MW berupa panas bumi di Serulla, Sumatera Barat sudah berjalan Desember 2016 lalu. Mudah-mudahan, 110 MW kedua bisa beroperasi akhir tahun ini dan 110 MW ketiga di akhir 2018,” katanya.

PT Medco Power Indonesia mengelola Sarulla Geothermal Independent Power Producer (IPP) sebesar 300 Megawatt. Untuk PLTP Sarulla US$ 1,6 miliar. Dalam proyek ini, Medco bermitra dengan Itochu Corporation, Ormat Technologies (untuk turbin), serta Kyushu Electric Power Co. Saratoga menggenggam 51% kepemilikan saham lewat PT Saratoga Power dengan nilai US$112 juta dan sisanya milik Medco. (Reportase: Herning Banirestu)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved