Management Strategy

Melemahnya Rupiah Hantam Ongkos Produksi Papan Gipsum

Melemahnya Rupiah Hantam Ongkos Produksi Papan Gipsum

Melemahnya mata uang Rupiah terhadap Dolar AS telah berdampak langsung terhadap ongkos produksi papan gipsum yang mayoritas bahannya masih impor.

papan gipsumKondisi tersebut seperti dialami produsen papan gipsum terbesar di Indonesia, PT Petrojaya Boral Plasterboard. Perusahaan yang memproduksi papan gipsum dengan merek dagang Jayaboard ini mengaku sejak Rupiah menyentuh level Rp 11 ribu per US$, mereka harus pintar-pintar melakukan efisiensi produksi.

Bahkan di salah satu pabrik terbesar mereka di Cilegon, Banten, mereka menggunakan air hujan untuk keperluan produksi. “Penggunaan air hujan bisa membantu kebutuhan air untuk produksi kami hingga 30%,” ujar Direktur Manufaktur PT Petrojaya Boral Plasterboard untuk wilayah Indonesia dan Malaysia, Regis Humbert.

Seperti diketahui, bahan dasar papan gipsum adalah gipsum dan kertas. “Gipsumnya masih kita impor dari Thailand, sedangkan kertasnya dari China.”

Meski memilih untuk melakukan efisiensi untuk menghindari kenaikan harga jual papan gipsum, namun pihak Petrojaya tidak akan menjamin tidak akan terjadi kenaikan harga di masa depan. Perhitungan mereka, jika nilai Rupiah menyentuh level Rp 14 ribu per US$, maka mereka akan langsung menaikkan harga.

“Apabila nanti kurs rupiah terhadap Dolar AS mencapai Rp 14 ribu- 15 ribu, kami terpaksa menaikkan harga,” ujar Presiden Direktur PT Petrojaya Boral Plasterboard, Xu Yan.

Sebagai catatan, dalam jangka waktu 12 bulan terakhir ini, harga produk Jayaboard hanya naik sekitar 2%. “Adalah komitmen kami untuk meminimalkan peningkatan biaya produksi, sehingga membuat dampaknya sedikit mungkin terhadap pelanggan,” tutup Xu Yan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved