Management Strategy

Membangkitkan Industri Kreatif Melalui Pop-UP Space

Membangkitkan Industri Kreatif Melalui Pop-UP Space

Dunia kreatif Indonesia kini semakin berkembang dengan lahirnya berbagai karya anak muda yang banyak mendapat apresiasi. Namun ruang mereka untuk berkarya seringkali dibatasi, oleh karena itu The Goods dept bekerjasama dengan ArtDept_ID menghasilkan art department sebagai ruang pameran independen. Selain itu ruang pameran ini juga sebagai alat untuk memperkenalkan tahap mengoleksi benda seni secara dini dengan harga yang terjangkau.

Ruangan tersebut berwujud sebuah galeri yang beroperasi secara mandiri atau self-service. Pengunjung bisa menikmati seni yang dipamerkan, menelusuri penjelasan benda seni, memilih, lalu membelinya.

Pada tahun ini ArtDept_ID bekerja sama dengan Echoes, yaitu sebuah gerakan musik anak muda, akan mengadakan proyek pop up space, yang menjadi salah satu wadah kreatif bagi para seniman muda.

Berjudul A.P.A-Alternative Public Artspace- di The Good Space Plaza Indonesia selama 5-6 bulan ke depan, para seniman muda ini nantinya akan menghadirkan berbagai karya seni, mulai ari musik, hingga film indie. Film-film ini merupakan film pilihan dari komunitas di Jakarta, Bandung, yogyakarta, Surabaya, Palu, Makasar, Bali, dan beberapa kota lainnya di Indonesia.

IMG_20151125_175932_HDR

Selain itu akan dihadirkan juga berbagai film indie asing seperti Roskilde, dari Denmark, Alvin’s Harmonius Wolrd Of Opposite dari Autralia, beberapa film dari Perancis, serta film dan video klip Indonesia klasik. Selama ini karya-karya tersebut sulit dijumpai di berbagai tempat pemutaran film di Indonesia. Adanya \ pemutaran film ini masyarakat Indonesia bisa mengonsumsi berbagai karya yang sarat akan berbagai nilai-nilai yang jarang diangkat perfilman mainstream.

Nantinya setiap 3 bulan A.P.A akan memperbarui program kurasi mereka. Menurut Amalia Wirjono, Pendiri ArtDept_ID, seniman yang dirangkul tidak dibatasi hanya seniman indie atau mainstream saja.”Kami ingin mengajak semua kalangan seniman untuk berpartisipasi karena kami ingin membuktikan bahwa karya seni tidak hanya untuk kalangan tertentu saja,”

Ia bermimpi untuk mengajak para seniman jalanan untuk ikut aktif di pop art space ini. Salah satunya, para seniman yang melukis poster film. Para seniman tersebut memiliki hak yang sama, yaitu karyanya bisa diperlihatkan pada masyarakat luas,

Guna meramaikan acara, akan diadakan berbagai program mingguan yang terintegrasi dengan Echoes, yang bisa dinikmati secara streaming melalui YouTube dan Ustream dari seluruh dunia.genre music pun tidak diabasti, mulai dari pop, electric, rock, dan lain-lain bisa ikut ambil bagian.

Menurut Anton Wirjono, Pendiri Future10 yang menaungi Echoes, saat ini musik merupakan suatu karya seni yang dapat dinikmati orang banyak. Namun perkembangan musik indie tak semenggembirakan mainstream. Kebanyakan dari para pemusik indie tidak memiliki tempat untuk melakukan show agar dikenal orang banyak.

Dengan adanya A.P.A, para musisi indie diberikan tempat untuk berkarya dan memperlihatkan karyanya pada masyarakat luas. Amalia pun berharap bahwa anak muda, menjadi lebih sadar akan karya seni masyarakat Indonesia.

Salah satunya melalui Xero-Fest yaitu photocopy art, dimana karya seni yang ditampilkan bisa di copy dalam bentuk gambar ke sebuah tshirt. Nantinya setiap tshirt dibanderol dengan harga Rp 100.000, sehingga dengan adanya fotokopi art ini, masyarakat pun semakin mudah memiliki karya seni yang diinginkan. Masyarakat pun semakin menyadari pentingnya memiliki karya seni, tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

Masyarakat juga diharapkan bisa memperoleh akses pada karya seni secara mudah. Pameran ini sendiri rencananya tak akan ditarik biaya masuk, namun diganti dengan donasi. Menurut Amalia, donasi diberikan kepada seniman agar mereka bisa terus berkarya, sehingga semakin banyak seniman yang bisa tumbuh dan berkembang. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved