Management Editor's Choice Strategy

Menanti Teater Pizza di Domino's Pizza

Menanti Teater Pizza di Domino's Pizza

Domino’s Pizza yang didirikan pada 1960, kini semakin melebarkan bisnisnya dengan tersebarnya gerai Domino’s Pizza di negara-negara maju dan berkembang. Saat ini Domino’s memiliki lebih dari 11.250 gerai di lebih dari 75 negara di seluruh dunia. Pada kuartal ketiga 2014, total penjualan dari seluruh dunia mencapai angka US$2 miliar yang terdiri dari US$0,9 miliar berasal dari penjualan di Amerika Serikat dan US$1,1 miliar dari penjualan internasional.

Dominos

Sejak dibuka pada akhir 2008 di Indonesia, Domino’s Pizza kini sudah memiliki 58 gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung dan Bali. Gerai Domino’s Pizza terbaru berada di Kota Tangerang, tepatnya di Tangerang City Mall. Peresmian gerai tersebut dihadiri jajaran petinggi Domino’s Pizza yaitu Ritch Allison, President of Domino’s Pizza International, Steven Pizziol, Vice President of the Asia Pacific Region for Domino’s Pizza International dan Merril Pereyra, CEO for Domino’s Pizza Indonesia.

Dalam kesempatan one-on-one interview yang diberikan, berikut pemaparan singkat wawancara Indah Pertiwi dari SWA Online kepada jajaran direksi Domino’s Pizza.

Domino'sRitch

Bagaimana Anda melihat pasar Indonesia dan prospek bisnis fastfood chain seperti Domino Pizza?

Ritch : Saya menilai Indonesia memiliki potensi luar biasa dari segi pertumbuhan ekonominya dan tren dari kecintaan masyarakat Indonesia terhadap makanan. Terdapat lebih dari 240 juta orang dan terus bertumbuhnya kelas menengah atas yang mendorong tingginya konsumsi. Saya rasa pasar di Indonesia akan terus tumbuh dan tentunya Domino’s Pizza di Indonesia akan menangkap peluang bisnis itu.

Bagaimana perkembangan kinerja Domino Pizza di Indonesia selama ini?

Merril : Pertumbuhan kami di Indonesia sangat baik. Kami mengalami pertumbuhan dua digit selama dua tahun berturut-turut. Kami akan melanjutkan pertumbuhan ini selama tiga tahun ke depan termasuk membuka gerai-gerai baru.

Apakah Anda sudah cukup puas dengan prestasi yang didapatkan?

Ritch : Kami sangat senang dengan perkembangan Domino’s Indonesia yang terus tumbuh dalam waktu 6 tahun. Namun, Domino’s tidak akan pernah puas karena kami ingin selalu tumbuh cepat. Kami mengapreasiasi kinerja yang sudah dilakukan oleh tim di Indonesia. Kami sangat berharap untuk pertumbuhan bisnis yang lebih baik ke depannya.

Bagaimana perkembangan Domino Pizza di Indonesia dibanding negara lain?

Ritch : Saya rasa Domino’s Pizza di Indonesia kami memiliki tim yang solid yang sudah dibangun oleh Merril. Banyak aspek yang membuat Domino’s di Indonesia meraih sukses. Tim Indonesia memiliki service yang baik.

Sebenarnya siapa target yang disasar oleh Domino’s Pizza?

Steven : Kami menyasar semua kalangan pecinta pizza. Namun memang anak muda memiliki potensi yang besar dalam pasar ini.

Apa pengaruh perubahan kepemilikan Domino Pizza dari MAP ke Everstone Capital?

Merril : Sebelum keikutsertaan Everstone dan MAP kami sudah memiliki strategi jangka panjang. Dengan kehadiran dua partner ini memberikan pengalaman lebih lagi dalam F&B dan retail. Kami berharap bisa memperkuat lagi tiga pilar yang telah kami sebutkan sebelumnya.

Bagaimana konsep resto yang akan dikembangkan ke depan?

Merril : Konsep yang akan ditampilkan yaitu teater pizza yang menyajikan konsumen sebuah pengalaman menarik karena konsumen dapat menyaksikan pizza pesanan mereka secara langsung. Nantinya juga akan ada seniman pembuat pizza yang menampilkan proses pembuatan pizza termasuk atraksi pelemparan adonan ke udara hingga meracik bumbu. Konsep ini juga sudah diterapkan di beberapa negara dan mendapatkan antusiasme dari konsumen.

Apa strategi yang dilakukan untuk bisa bersaing dengan pemain-pemain baru yang makin banyak?

Merril : Strategi yang dilakukan yaitu fokus pada tiga pilar yaitu untuk bisa mencari lokasi baru, digital platform untuk meningkatkan penjualan, dan terakhir yaitu makanan yang tidak hanya berkualitas namun juga lezat. Ketiga hal tersebut yang mendorong penjualan berkembang pesat.

Inovasi apa saja yang sudah dilakukan dan akan terus dikembangkan?

Merril : Kami telah meluncurkan platform online ordering untuk memfasilitasi konsumen yang ingin memesan pizza lewat internet maupun lewat telepon seluler. Kami juga memiliki layanan aplikasi iPhone. Untuk layanan aplikasi Android bisa mulai diunduh pada akhir tahun nanti. Dari segi menú kami juga menyesuaikan keinginan konsumen di Indonesia.

Berapa investasi yang dikeluarkan untuk mengembangkan platform digital? Merril : Investasi yang dikeluarkan yaitu sekitar US$ 1,5 juta karena paltform digital merupakan hal yang sangat penting terkait perkembangan zaman saat ini.

Bagaimana pertumbuhan bisnis Domino’s Pizza?

Ritch : Pertumbuhan sangat pesat secara global itu sekitar lebih dari 10%, bahkan di Asia Pasifik melebihi angka itu. Jika kita membahas mengenai kompetisi, ini merupakan sebuah persaingan yang cukup ketat namun mempunyai potensi pertumbuhan yang tinggi. Melihat Quick Service Restaurant (QSR), di India ada 74 yang melayani satu juta orang sedangkan di Indonesia baru ada 20 QSR. Terkait hal tersebut terlihat bahwa potensi pertumbuhannya masih tinggi.

Untuk tahun depan berapa lagi target Domino’s Pizza?

Merril : Kami berencana untuk membangun sekitar 15 gerai lagi di Domino’s Pizza di Indonesia dan melebarkan sayap bisnis ke kota lainnya di Indonesia. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved