Management Strategy

Menggali Celah Start Up Indonesia

Menggali Celah Start Up Indonesia

Pada tahun 2015 ini, mulai banyak bangkitnya perusahaan start up di Indonesia, namun potensinya kebanyakan disadari oleh investor asing. Menurut Rosan P. Roeslani, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial, sejak Januari 2015 hingga pada saat ini, sudah sekitar $ 1 miliar investasi asing untuk star up di Indonesia.

Beberapa start up besar di Indonesia pun mendapatkan dana yang cukup besar, oleh karena itu, pria yang berencana mencalonkan diri menjadi ketua Umum KADIN ini, melihat bahwa ke depannya potensi start up harus digali. Salah satunya dengan memasukkan industri kreatif sebagai salah satu industri yang dikembangkan KADIN..

Ia ingin ada perhelatan akbar yang bisa mempertemukan antara start up dan para investor seperti yang dilakukan di Las Vegas, Amerika Serikat setiap tahun. Harapannya acara tersebut dapat mendorong dan membangun start up Indonesia ke arah yang lebih baik. Ia juga berharap agar para investor lokal tertarik menanmkan saham pada start up lokal.

IMG_20151113_200637_HDR

Ia juga ingin mendirikan satu divisi khusus start up, meski banyak startup yang mati d itengah jalan di Indonesia. “Kita kasih investasi untuk 100 startup, mati 95 dan hanya 5 yang benar-benar berhasil. Namun yang 5 ini tentunya akan menutup yang 95 nya lagi,” ujarnya bersemangat.

Risiko tinggi ini memang mengahantui perkembangan start up, namun apabila dikelola dengan benar tentunya akan memberikan dampak yang sigfinikan pula. Ia mencotohkan bahwa banyak start up di Amerika yang tergolong skala kecil namun transaksinya sudah mencapai puluhan juta dolar dalam waktu mingguan.

Di Indonesia sendiri ada Go-ojek yang menghasilkan revenue $ 500 juta. Revenue ini pun kembali menghasilkan dilemma apakah perlu memberlakukan pajak pada start up. Ia memandang startup merupakah usaha yang masih relatif baru dan merupakan kreativitas anak muda. ‘Ibaratnya mereka adalah bibit bunga yang harus dipupuk dan disiram, jangan langsung dibebani dengan yang lain, kalau sudah besar dan stabil diberikan pajak, saya setuju,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini di Indonesia start up berkembang amat pesat dan didorong oleh anak muda yang memiliki kreativitas. Ia pun menuturkan bahwa dalam waku dekat pemerintah akan menluncurkan OJK modal ventura untuk pembiayaan start up dan UMKM di Inonesia.

Sebagai industri yang memberikan kontribusi besar di dunia usaha, UMKM juga memilik permasalahan sendiri. Salah satunya sustainability dalam produksi, hal ini dikarenakan retur cukup tinggi sehingga produksi pun menjadi naik turun. Oleh karena itu ia pun kembali mengaskan pentingnya modal dan akses bagi industri UMKM dan start up di Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved