Management Trends

Menhub Resmikan Stasiun Terintegrasi Tanah Abang dan Sudirman

PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Pemprov DKI meresmikan stasiun terpadu di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Sudirman.

Sebelumnya, di awal tahun 2020, BUMN melalui PT Kereta Api Indonesia dan Pemprov DKI melalui PT MRT Jakarta berkomitmen untuk mengelola stasiun terpadu di ibu kota untuk meningkatkan integrasi antar moda transportasi kereta api dan transportasi umum di Jakarta.

Untuk penataan, kerja sama tersebut akan membangun halte di sekitar stasiun, manajemen sirkulasi penumpang, dan kendaraan untuk mengurai kemacetan di sekitar kawasan stasiun.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan untuk mempermudah akses pengguna jasa transportasi untuk berganti moda. “Nantinya, perjalanan akan menjadi lebih efisien karena lebih hemat waktu dan biaya,” kata dia.

Menurutnya, saat ini Indonesia telah memiliki stasiun integrasi antar moda misalnya Stasiun KA Bandara Kuala Namu Medan, Stasiun KA BIM, stasiun LRT Sumsel di Bandara SMB ll, Stasiun KA Bandara Soeta, dan terakhir stasin KA Adi Soemarmo Solo. “Ke depan stasiun integrasi semacam ini akan semakin kita perbanyak dan tingkatkan,” ujarnya.

Salah satu stasiun yang dijadikan objek penataan adalah Stasiun Tanah Abang, dimana KAI menyediakan lahan seluas 3.578 M2. Sedangkan, Kadishub DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta memastikan 4 stasiun yang akan dijadikan stasiun terpadu tahap awal yang meliputi Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Juanda.

Selain membenahi 4 staisun tersebut, tiap stasiun juga akan dilakukan penataan lokasi seperti pemanfaatan lahan untuk pengendapan dan naik-turun ojek online, ojek pangkalan, bajaj, bus kecil (Jak Lingko dan regular), lokasi halte transjakarta, dan mikrotrans.

Tak hanya penataan jalur naik-turun angkutan umum, penataan fasilitas dan sarana- prasarana juga telah dilakukan. Misalnya, membenahi selasar dan fasilitas pejalan kaki, lay bay bus TransJakarta, penyediaan rambu pengarah hingga penataan pedagang kaki lima.

Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa progra, penataan stasiun ini merupakan salah satu program utama Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan kemudahan bagi pengguna transportasi umum. “Ini adalah salah satu cara dalam mengapresiasi tingginya animo masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Animo yang positif ini kami jaga dengan menghadirkan stasiun yang lebih nyaman, bersih, dan efisien,” kata Anies.

Lebih jauh dia juga mengatakan bahwa integrasi ini merupakan sinergi dan kolaborasi dari pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, hingga swasta. Sementara dari pemprov melibatkan Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, PT MRT dan PT Transjakarta serta Perumda Sarana Jaya dan Perumda Pasar Jaya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved