Management Trends zkumparan

Menilik Sejarah Perjalanan Digitalisasi Bisnis Astra

Astra mengubah arah visi menjadi korporasi yang intelijen den agile di mana teknologi akan menjadi bagian yang terintegrasi dengan pengelolaan bisnis, tetapi tetap menganut pada Catur Dharma Astra, begitu paparan Chief Corporate Human Capital Development, PT Astra International Tbk.

Ia menuturkan, proses digitalisasi sudah berjalan lebih dari enam tahun di Astra dan mulai diimplementasikan di tahun 2016.

“Sekarang orang ramai mengatakan dengan pandemi semua ini terakselerasi dengan cepat. Di Astra, ini sebuah diskusi di tahun 2016, bagaimana secara portfolio kami berusaha melihat arah bisnis Astra ke depan. Akhirnya disampaikan bahwa apa yang kami lakukan tidaklah bersifat kejutan,” tuturnya dalam webinar yang diselenggarakan Binus Business School, Kamis (26/11/2020).

Astra mulai memetakan lansekap industri sejak 2014, lalu dilanjutkan di tahun 2015 dengan mencoba memahami lebih dalam soal digitalisasi dimulai dari bisnis otomotif mereka. Di tahun 2016 ketika tema besar World Economy Foru adalah revolusi industri, barulah Astra memahami apa yang seharusnya dilakukan selanjutnya.

“Di tahun 2017, secara masif kami punya payung besar yang kami sebut Astra digitalization program. Secara serentak program ini digulirkan untuk semua bisnis unit kami yang dipimpin langsung oleh CEO dan direktur lainnya. Program ini berjalan sampai 2019, hingga akhirnya pandemi muncul di Indonesia,” jelas Budi.

Ia menjelaskan, portfolio bisnis Astra akan banyak menggunakan model platform company. Fokus utamanya adalah apakah Astra akan berfokus di bisnis tradisional brick and mortar company, mengembangkan platform ekosistem, atau mengombinasikannya.

“Kami bahkan membuat MT data scientist dan mengembangkan digital skill resources. Inovasi Astra dimulai dari continuous improvement, dilengkapi dengan design thinking, dan sekarang masuk ke dalam era digitalisasi,” pungkasnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved