Hari Raya Idul Fitri menjadi momen untuk masyarakat Indonesia bersilaturahmi dengan sanak saudara, sehingga pergerakan orang satu daerah ke daerah lainnya luar biasa. Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya memprediksi pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) mengalami kenaikan hingga 150%.

Ia menjelaskan, walaupun saat Ramadhan terjadi penurunan wisatawan nusantara sekitar 50%. Sehingga jika tercatat rata-rata pergerakan wisnus perbulan 20 juta, maka saat Ramadhan turun menjadi 10 juta.

Namun memasuki liburan Idul Fitri jumlah pemudik diperkirakan mencapai 20 juta. Sehingga periode Ramadhan-Lebaran bisa terjadi pegerakan 30 juta wisnus atau naik 150%.

Adapun pergerakan uang selama Ramadhan-Lebaran diperkirakan Rp800 ribu per orang untuk sekali visit. Atau diperkirakan ada Rp200 triliun dari 20 juta pergerakan wisatawan. Menurutnya, sebagian besar dampaknya ke sektor pariwsata karena saat mudik orang-orang pasti berburu kuliner.

“Mudik tidak hanya dijadikan ajang bersilaturahmi, tetapi juga dimanfaatkan oleh pemudik untuk berwisata,” ujarnya saat Buka Puasa bersama dan Jumpa Pers Pesona Mudik 2019, di Balairung Soesilo Sudarman, Jakarta.

Selain itu, iamemprediksi tempat-tempat wisata di daerah-daerah tujuan mudik akan terjadi peningkatan kunjungan. “Tempat wisata penuh. Saya prediksi 60-70 persen ke pariwisata,” kata Arief.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id