Management Strategy

Menperin Mengaku Belum Dengar Soal Pabrik Panasonic dan Toshiba Tutup

Oleh Admin
Menperin Mengaku Belum Dengar Soal Pabrik Panasonic dan Toshiba Tutup

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengaku belum mendengar kabar bahwa pabrik PT Panasonic Lighting dan PT Toshiba di Indonesia akan tutup tahun ini. “Saya baru dengar info tersebut, kami akan cek,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 3 Februari 2016.

Saleh merespons pernyataan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal yang menyebutkan soal rencana penutupan usaha PT Panasonic Lighting di Cikarang, Jawa Barat, dan Pasuruan, Jawa Timur, serta PT Toshiba Indonesia di Cikarang pada April 2016.

Menurut Said, penutupan kedua pabrik berskala internasional ini akan berdampak pemutusan hubungan kerja terhadap ribuan pekerjanya. “Sekitar 2.500 pekerja akan di-PHK,” ujar Said, Selasa, 2 Februari 2016.

Tutupnya dua perusahaan Jepang itu, kata Said, tidak hanya berimplikasi bagi pemutusan hak kerja, tapi juga terhadap kepercayaan investasi. “Sekelas Toshiba dan Panasonic, itu akan menimbulkan pertanyaan investor di seluruh dunia. Akibatnya, investor menunggu.”

Menteri Perindustrian, Saleh Husin

Menteri Perindustrian, Saleh Husin

Kedua perusahaan tersebut akan tutup pada April 2016. Tentang pesangon dan pelimpahan pekerjaan, kata dia, hal itu masih dalam proses negosiasi. “Ini merupakan sinyal negatif karena ini (Toshiba) adalah perusahaan televisi yang sudah besar,” ucapnya. Said menjelaskan, ribuan pekerja itu terdiri atas sekitar 1.700 anggota KSPI di PT Panasonic dan 970 anggota KPSI di PT Toshiba. “Mereka yang mengadu bakal diputus hak kerjanya,” katanya. Sayangnya, Said tidak menyebut rincian pekerja yang terancam PHK.

Lebih jauh, Menteri Saleh menyebutkan pihaknya akan mengecek kebenaran kabar tersebut terlebih dulu. “Dan apabila benar, maka akan kami koordinasikan kira-kira faktor apa saja yang menjadi penyebabnya,” tuturnya.

Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved