Management Strategy

Mentan: El Nino Masih Bisa Diatasi

pertanian

“Dari awal tahun hingga akhir Agustus 2015, jumlah padi yang sudah dipanen mencakup 11 juta hektar/ sekitar 58,64 ton. Di bulan September – Oktober memang karena faktor el nino proyeksi panen diprediksi sebanyak 9,59 juta ton. Sedangkan di bulan November dan Desember akan mengalami sedikit penurunan yakni sebesar 6,6 juta ton akibat musim hujan. Seharusnya hal tersebut tidak berpengaruh pada pasar dan masih dalam status aman,” ujarnya.

Amran juga beranggapan meskipun el nino merupakan situasi yang serius, hal ini masih bisa diatasi. El nino merupakan siklus alam yang sering terjadi dan berdampak parah di Indonesia wilayah selatan. Untuk itu, dalam menghadapi el nino, perlu sedikit ‘akal akalan’.

Menghadapi el nino dan musim penghujan di pertengahan hinga akhir tahun 2015, Pemerintah menyiapkan beberapa strategi untuk guna menambah produksi beras selain dengan menambah jumlah lahan. Upaya tersebut antara lain adalah bantuan benih/ pupuk di lahan rawa lebak dan rawa pasang surut, sertya mitigasi kekeringan di sebelah selatan katulistiwa.

“El nino banyak berdampak di sebelah selatan khatulistiwa. Oleh sebab itu, kami menggerakkan produksi di Kalimantan dan Sumatera. Di lokasi yang terkena kekeringan, kami juga memberikan bantuan berupa pompa air serta peralatan pertanian guna membantu peningkatan produksi,” lanjutnya.

Amran mengklaim bantuan ini sudah berjalan secara tepat sasaran dan tepat guna. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah lahan yang diselamatkan per Oktober 2014 hingga Juli 2015.

“Jumlah lahan yang dapat diselamatkan tahun ini sebesar 114 hektar. Bantuan yang diberikan berupa pompa air, alsintan, rehabilitasi irigasi dan lain sebagainya diharapkan bisa digunakan secara optimal,” dia menegaskan. (EVA).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved