Management Strategy

Metalex, Apresiasi untuk Industri Baja di Thailand dan ASEAN

Metalex, Apresiasi untuk Industri Baja di Thailand dan ASEAN

Sebagai apresiasi atas kemajuan industri baja dan otomotif dalam negerinya, Thailand bermaksud menggelar sebuah pamaran industri baja terbesar di Asia Tenggara pada November mendatang. Pamaren bertajuk Metalex itu diseleranggarakan di Bitec 19-22 November 2014. Reed Tradex sebagai event organizer yang digandeng pemerintah Thailand, menargetkan, pamerean tersebut akan diikuti oleh 2.700 brand dari 50 negara.

photo(3)

“Kami menargetkan pameran ini akan dikunjungi oleh 70.000 pengunjung dari berbagai negara tidak hanya Asia Tenggara,” jelas Sirirat Sungvichai, Manajer Proyek Reed Tradex.

Menurut Sungvichai, tujuan utama dari pameran tersebut adalah untuk mempromosikan teknologi dan pengetahuan dunia industri baja di kawasan ASEAN. “Kami yakin mereka yang datang adalah yang membutuhkan informasi terkini mengenai teknologi-teknologi baru yang mendukung industri baja mereka,” ujar Sungvichai.

Secara umum Sungvichai, menggambarkan setidaknya ada tiga kelompok pengunjung utama yaitu dari kalangan top manajemen perusahaan, investor, dan pakar enginering. Sungvichai juga menjelaskan, pameran itu tentu akan memberikan peluang investasi bagi negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

“Indonesia, Thailand dan beberapa negara ASEAN lainnya saat ini memilih untuk menjadi production base dari investor otomotif seperti Jepang dan negara barat lainnya, oleh karena itu kami melihat Thailand dan Indonesia tentu akan mendapat benefit yang sama dari pameran ini,” jelas Sungvichai.

Strategi pembangunan industri dalam negeri di Thailand memang harus diakui telah cukup berhasil. Sejumlah program pemerintahnya untuk mendukung pembangunan tersebut nampak berjalan sesuai tujuannya.

Konselor Urusan Perdagangan Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia, Vilasinee Nonsrichai, mengatakan, pemerintah Thailand telah membangun sejumlah program yang saling mendukung untuk kemajuan industri dalam negerinya. Program-program tersebut diantaranya adalah OTOP (One Tambon One Product), Thai Trust Mark yaitu label jaminan mutu dari pemerintah Thailand untuk semua produk lokal mereka. Tak hanya itu sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam operasional idnustri pun mendapat perhatian khusus. Seperti sarana logistik, menurut Vilasinee, negaranya adalah penyedia jasa logistik dengan biaya lebih murah dibanding negara-negara lainnya di Asia Tenggara.

Khusus untuk industri baja dan otomotif, menurut Presiden Asosiasi Industri Pendukung Thailand, Viroj Sirithanasart, saat ini Negeri Gajah Putih itu telah menggunakan 80 % komponen lokal untuk industri kendaraan roda dua dan 90 % komponen lokal untuk mobil.

“Hanya mesinya saja yang menggunakan mesin bawaan dari negara asal perusahaan otomotif tersebut,” jelas Sirithanasart. Lebih lanjut, Srithanasart menjelaskan bahwa secara resmi, pemerintah Thailand memang telah mengatur regulasi untuk menggunakan komponen lokal. “Investor luar yang masuk pun harus memberikan porsi lebih besar untuk bahan lokal sebagai bahan baku atau pendukung industri mereka,” dia menambahkan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved