Management

Niatan FTI Memajukan Tempe, Warisan Budaya Bangsa Indonesia

Oleh Admin
Niatan FTI Memajukan Tempe, Warisan Budaya Bangsa Indonesia

Siapa yang tidak kenal dengan tempe di Indonesia ini? Pangan tradisional ini disebut sudah dikenal sejak abad ke-18, yakni dengan ditemukannya kata “tempe” di dalam manuskrip Serat Centini Jilid III. Seiring dengan perkembangan teknologi, tempe kini dihasilkan dengan proses yang lebih modern. Makanan ini pun bukan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia saja, tetapi sudah merambah dunia internasional.

Sekalipun demikian, hal itu dipandang belum cukup oleh Forum Tempe Indonesia. Organisasi nirlaba yang berdiri tahun 2008 ini ingin mempromosikan tempe agar dikenal sebagai produk warisan budaya bangsa Indonesia. Lembaga ini bahkan berniat menetapkan satu hari, yakni tanggal 6 Juni, sebagai Hari Tempe Nasional.

“Salah satu agenda FTI pada tahun 2013 adalah mengusulkan kepada pemerintah Indonesia agar menetapkan tanggal 6 Juni sebagai Hari Tempe Nasional,” terang Made Astawan, Ketua Forum Tempe Indonesia, di dalam Lokakarya Tempe Nasional, di Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Lokakarya Tempe Nasional, di Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Dijelaskan dia, sekarang ini, Indonesia tercatat sebagai negara produsen tempe terbesar di dunia, sekaligus menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. “Di Indonesia diperkirakan terdapat lebih dari 100 ribu perajin tempe dengan skala produksi yang sangat bervariasi satu sama lain.” Sekitar 50 persen dari kedelai nasional diolah menjadi produk pangan tersebut. Konsumsi tempe pun mencapai 7 kilogram per kapita per tahun.

Tak hanya dikonsumsi dalam negeri saja, tempe juga memiliki potensi yang semakin besar untuk dipasarkan di luar negeri. Ia mengatakan, “Potensi pasar tempe di luar negeri kian terbuka luas dengan semakin banyaknya temuan ilmiah tentang khasiat tempe bagi kesehatan dan semakin banyak vegetarian di dunia.”

Contoh produk tempe

Karena potensinya tersebut, produk tempe pun dipandang harus dijaga dan lebih dipromosikan sebagai produk unggulan Indonesia. FTI sendiri berdiri dengan misi untuk menciptakan kesadaran nasional dalam mempromosikan tempe dan hasil olahannya sebagai produk unggulan Indonesia.

Made menyebutkan, FTI telah mengadakan Southeast Asia Soy Foods Seminar & Trade Show, di Bali, pada akhir Mei lalu. Seminar yang diikuti oleh sekitar 250 orang dari 13 negara itu mengeluarkan pengakuan bahwa tempe adalah pangan sehat warisan budaya Indonesia. Dan warisan ini perlu ditingkatkan mutunya agar bisa diterima lebih baik di dunia.

Langkah selanjutnya, lembaga ini pun mengusulkan kepada pemerintah agar tanggal 6 Juni bisa menjadi Hari Tempe Nasional. “Ini inisiasi dari Forum Tempe Indonesia karena kami punya kewajiban untuk itu,” tambahnya. Penetapan hari tersebut, karena tanggal 6 Juni adalah hari kelahiran Presiden Soekarno, yang sering berpidato dengan menggunakan kalimat, “Jangan jadi bangsa tempe,” untuk memotivasi bangsa Indonesia agar tidak diremehkan oleh bangsa lain.

“Kami ingin membalikkan slogan Bung Karno bahwa ‘Jangan jadi bangsa tempe.’ Sekarang dibalik mari jadi bangsa tempe. Karena kan bukti-bukti ilmiahnya banyak,” ujar Made. Alasan kedua dipilih tanggal itu karena 6 Juni adalah tanggal diresmikannya Rumah Tempe Indonesia, di Bogor. “RTI Ini adalah percontohan praktik pembuatan tempe secara higienis bagi para perajin tempe nasional.”

Akan tetapi, niatan FTI untuk mempopulerkan tempe sebagai warisan budaya Indonesia perlu dukungan dari pemerintah. Menurut dia, pemerintah perlu mengeluarkan suatu program terstruktur berkaitan dengan bantuan permodalan, penyediaan bahan baku, pembinaan proses produksi, hingga perluasan pasar. Sehingga perajin tempe di Indonesia bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

“Mimpi besar FTI berikutnya adalah menjadikan tempe sebagai World Intangible Heritage for Humanity, sebagaimana pengakuan dunia terhadap batik,” Made menegaskan. FTI sendiri, kata dia, sedang mempersiapkan berbagai dokumen untuk mewujudkan mimpinya itu. “Slogan kami adalah tempe for the world, yaitu menjadikan tempe sebagai persembahan dari bangsa Indonesia untuk dunia,” tandasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved