Management Strategy

Nilai Tambah Jadi Tema Rapimnas Kadin

Oleh Admin
Nilai Tambah Jadi Tema Rapimnas Kadin

Para pengusaha yang tergabung di dalam wadah Kadin Indonesia bakal menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada tanggal 31 Oktober-2 November mendatang, di Palembang, Sumatera Selatan. Ada beberapa hal yang menjadi bahasan mereka, salah satunya adalah mengenai nilai tambah. Kalau produk yang dibuat industri di Tanah Air mempunyai nilai tambah yang tinggi, tentu harganya bisa lebih mahal.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, di Jakarta, Senin (21/10/2013), mengatakan, “Melalui Rapimnas, kami akan tetapkan sasaran program Kadin 2013-2014, yang sifatnya deliverable dan applicable, serta memberikan kemanfaatan bagi daerah.”

kadin indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Anindya N Bakrie, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Keanggotaan, Pemberdayaan Daerah, dan Tata Kelola Perusahaan, menuturkan, Rapimnas adalah acara tahunan Kadin Indonesia dalam rangka melakukan koordinasi dengan para anggotanya. Para anggota saling berkoordinasi dalam menjalankan tugasnya sehingga Kadin bisa melaksanakan perannya sebagai mitra pemerintah.

Rapimnas kali ini mengangkat tema ‘Mempercepat Pembangunan Industri Nilai Tambah Dalam Rangka Optimalisasi Ekspor dan Pemberdayaan UMKM Sebagai Pilar Penting Ekonomi Nasional.’

“Di sini kami melihat bahwa kembali ke tujuan utama Kadin, yaitu memastikan perekonomian Indonesia terus tumbuh, dan manfaatnya dirasakan banyak pihak,” tutur Anindya.

Memang, sekalipun terjadi sedikit penurunan, ekonomi Indonesia tetap bertumbuh dengan angka yang besar, yakni sekitar 6 persen. Akan tetapi, kata dia, neraca perdagangan, yakni selisih antara ekspor dan impor, dipandang mengkhawatirkan. Berpijak dari kondisi itu, Kadin Indonesia pun bakal membahas sejumlah hal di Rapimnas mendatang.

Anindya berujar, yang pertama adalah bagaimana meningkatkan ekspor. Kedua, meningkatkan nilai tambah dalam produksi Indonesia. Ketiga adalah bagaimana memberdayakan UMKM. “Intinya, kami melihat bahwa pertumbuhan ekonomi memang bagus, tapi bagaimana supaya bisa melibatkan lebih banyak lagi pemangku kepentingan. Dan kami lihat UMKM ini memang harus benar-benar dilibatkan,” sambung dia.

“Tetapi juga penting sekali agar Rapimnas ini memikirkan supaya kita bisa mensiasati agar ekspor ada nilai tambahnya yang cukup besar, sehingga neraca perdagangan kita juga tidak selamanya tertekan walaupun sudah ada perbaikan.” Menurut dia, dengan adanya nilai tambah, maka penjualan produk impor bisa ditekan.

“Jadi, sekali lagi kata kuncinya (di Rapimnas) adalah UMKM, meningkatkan ekspor, tapi juga meningkatkan nilai tambah dalam produksi-produksi Indonesia,” tandasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved