Management Strategy

'Nyeruput Cappuccino', Cara Unik Transfer Knowledge ala Rekind

'Nyeruput Cappuccino', Cara Unik Transfer Knowledge ala Rekind

PT Rekayasa Industri (Rekind) baru saja meraih penghargaan bergengsi, yakni masuk jajaran 250 kontraktor internasional dan global terbaik di dunia versi Engineering News Report 2015. Rekind menjadi perusahaan Indonesia pertama yang meraih penghargaan ini. Perusahaan di bidang industri engineering procurement construction (EPC) itu punya cara unik untuk melakukan transfer knowledge kepada jajaran karyawan mudanya. Langkah itu penting seiring semakin banyaknya karyawan yang berasal dari generasi milenial (Gen Y).

“Jadi, transfer ilmu dari yang senior ke yang muda-muda. Programnya kami rebranding namanya sehingga menarik. Contohnya, cappuccino yang artinya kumpul asik praktis untuk mencari solusi dan inovasi,” kata Personal Management Department Head Rekind, Tri Kuncorowati.

Menurut dia, ada 4 program besar di Human Capital Rekind yakni learning development, competency management, career management, dan talent management. Untuk learning development ada training, coaching, dan mentoring. Ada juga Combad Pro, On the Job Training, Post Graduate Scholarship, Project assignment, knowledge sharing, professional membership dan certification, serta on boarding programme.

Para karyawan PT Rekayasa Industri seusai mengikuti training bekerjasama dengan Kubik Training.

Para karyawan PT Rekayasa Industri seusai mengikuti training bekerjasama dengan Kubik Training.

Tak kalah penting adalah tersedianya career management tools sehingga karyawan bisa memantau jenjang kariernya serta kompetensi apa yang dibutuhkan untuk mencapai level yang diinginkan. Untuk knowledge sharing adalah pengumpulan, penyimpanan, hingga pendistribusian, serta pengembangan dan pendayagunaan knowledge.

Peningkatan kompetensi, ada leadership academy dengan key result adalah terlaksananya program leadership academy minimal 80%, succession chart pengganti karyawan pensiun, tersedianya calon leader yang dibutuhkan. Rekind juga telah memiliki Human Capital Management System (HCNS) untuk mendukung transformasi HR yang difokuskan pada perbaikan kultur.

“Kami ubah struktur organisasinya, update sistemnya, teknologinya. Kami melihat kultur harus diperbarui sejak tahun 2013. Ini akan menjadi DNA teman-teman untuk bekerja,” katanya.

Tri menjelaskan, perubahan kultur dilakukan dengan melakukan follow up rekomendasi, komite etika, culture awareness survey. Selanjutnya, focus on customer lewat survei kepuasan karyawan, HCE talk, Selfie (Seminar & Lecture for Internalization of Culture). Ketiga, people development, talent committee, leadership academy, specialist committee. Keempat, team work adanya Rekindist Day. Kelima, ada inovasi yaitu Rekinnovation.

Terakhir, concern for people, yaitu kami ada implementasi LKS Bipartit yang merupakan komunikasi, konsultasi, dan musyawarah yang anggotanya terdiri dari unsur perusahaan dan karyawan. “Hasilnya, dari survei Towers Watson, tingkat turnover di Rekind lebih rendah dari rata-rata industri. Tahun 2012, turnover rata-rata industri adalah 13,12% sedangkan kami 7,32%. Tahun 2013, turnover rata-rata industri 16,42% sedangkan kami 7,76%,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved