Management Trends

OJK Mobilisasi Dana Masyarakat Lewat Gerakan Menabung

OJK Mobilisasi Dana Masyarakat Lewat Gerakan Menabung

Ketua Komisinoner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad, mengatakan, pihaknya bersama dengan industri jasa keuangan (IJK) akan memobilisasi potensi dana yang ada di masyrakat baik di dalam maupun di luar negeri agar bisa masuk lembaga keuangan dalam bentuk tabungan dan investasi. Hal itu disampaikan Muliaman dalam sosialiasi Gerakan Menabung Nasional di hadapan forum pemimpin redaksi, Minggu 30/10/2016 lalu.

Menurut Muliaman, Gerakan Menabung Nasional tidak hanya ditujukan untuk kegiatan menabung di bank, tetapi juga termasuk kegiatan investasi saham dan dana pensiun. “Gerakan ini sejalan dengan program inklusi keuangan, agar semakin banyak masyarakat familiar dengan tabungan dan investasi,” jelasnya.

ojk-ketua

Lebih lanjut, Muliaman menekankan bahwa gerakan ini penting karena dengan potensi dana masyarakat yang bisa masuk ke industri keuangan seperti saham dan dana pensiun, akan mendorong percepatan pembangunan. “Dana yang masuk ke investasi dan dana pensiun dapat digunakan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur dan sebagainya, momennya tepat di saat ekonomi global lesu,” jelasnya. Tak hanya itu, menurut Muliaman, dengan mobilisasi dana masyarakat ke dalam industri keuangan ini juga bisa membantu pemerintah mendapatkan sumber dana, sehingga mengurangi ketergantungan utang luar negeri.

Data OJK menunjukkan, rasio menabung di Indonesia baru mencapai 30,80% dari GDP nasional, cukup rendah jika dibandingkan dengan Singapura yang sudah mencapai 46,7% dan China 48,8%. Maka melalui Gerakan Menabung Nasional dan pencanangan Hari Menabung Nasional pada 31 Oktober 2016, Mulyaman berharap masyarakat semakin mengenal berbagai layanan keuangan dan produk investasi. IJK seperti perbankan telah menjalankan inklusi keuangan dengan program laku pandai. Beberapa bank telah memiliki agen Laku Pandai yang tersebar hingga ke pelosok Indonesia.

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sejumlah perusahaan manajer investasi juga turut ambil bagian dalam inklusi keuangan dengan sosialisasi produk-produk investasi ke kampus-kampus yang ada diseluruh kota hingga kabupaten di Indonesia. Dengan demikian diharapkan kelak para mahasiswa dan pelajar bisa menjadi agen untuk mengenalkan kegiatan investasi bagi lingkungan sekitarnya.

Muliaman mengaku pemerintah menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia bisa naik dari 36% saat ini menjadi 76% di tahun 2019. “Ini target yang cukup berat karena ini artinya setiap tahun harus naik minimal delapan persen per tahun,”ujarnya. Pada pencanangan Hari Menabung Nasional, 31 Oktober 2016, Muliaman berharap gerakan ini mendapat dukungan beruapa Keputusan Presiden (Kepres) Gerakan Menabung Nasional, “Sehingga setiap warga negara menjadi wajib memiliki tabungan di bank dan atau produk investasi,”ungkapnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved