Management Strategy

Optimalkan Infrastruktur Daerah, Jababeka Siasati Lonjakan Urbanisasi

Optimalkan Infrastruktur Daerah, Jababeka Siasati Lonjakan Urbanisasi

Berangkat dari fenomena peningkatan kepadatan penduduk di kota – kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, PT Jababeka menyiasati lonjakan urbanisasi dengan mengoptimalkan pembangunan infrastruktur di kawasan urban, atau yang disebut dengan sentra ekonomi. Adapun, di tahun 2014 ini perusahaan yang didirikan pada tahun 1989 ini mencanangkan optimalisasi pembangunannya di empat titik, yakni Kota Jababeka Cikarang, Kendal, Tanjung Lesung, dan Magelang.

ICT-Center

Ekspektasinya, dengan menggalakkan pembangunan di kawasan urban, baik itu kawasan pabrik, pusat perbelanjaan, serta pariwisata, dapat mengalihkan persepsi masyarakat bahwa tidak melulu bekerja di kota besar dapat menjanjikan pendapatan yang besar pula, melainkan kota kecil pun juga bisa melakukannya. Seperti yang diungkapkan oleh S.D. Darmono, Presiden Direktur Jababeka, “Pembangunan infrastruktur di kawasan urban tersebut dapat memicu laju pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, asalkan dikelola dengan baik”.

Kemudian Darmono juga menekankan tiga pilar dimana merupakan substansi yang harus diwujudkan, yakni kenaikan nilai jual tanah yang pastinya memepengaruhi peningkatan pendapatan regional, peningkatan manfaat infrastruktur dari tiap aspeknya, serta peningkatan hospitality dari masyarakat sekitar.

Kenaikan nilai jual tanah ini akan sangat dipengaruhi oleh pemangku bisnis asing yang menginvestasikan saham mereka pada sentra ekonomi tersebut. Menurut Darmono, hal tersebut juga sekaligus meluruskan paradigma pemangku bisnis asing dimana untuk menggeluti sektor bisnis di Indonesia kini tidak lagi riskan. “Kita tekankan pada mereka dari segi keamanan, dimana kita berikan rasional se-feasible mungkin, untuk menjamin kenyamanan mereka dalam berinvestasi,” tegasnya.

Korelasinya dengan peningkatan pendapatan regional adalah dengan aktifnya sektor bisnis di titik tersebut, maka daya serap tenaga kerja juga tinggi, sehinsehingga akan mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat sekitar. Selain itu stakeholders Jababeka juga membidik peningkatan sarana pendidikan serta kesehatan kelas I dimana terkait dengan misinya dalam peningkatan infrastrur.

“Jadi katakanlah tanah yang kita beli senilai US$50, diupayakan naik menjadi US$100. Tentu saja hal tersebut akan berimbas pada peningkatan infrastruktur, seperti jalan raya, perumahan, hingga pendidikan dan kesehatan. Sehingga benefitnya sendiri bisa dirasakan masyarakat sekitar, minimal dengan mengurungkan niat mereka untuk mencari kerja di kota,” jelas Budianto Liman, VP Direktur Jababeka.

Selain itu aspek ketiga yang harus dimiliki masyarakat sekitar dalam membantu merealisasikan peningkatan daya tarik region mereka terletak pada sisi hospitality-nya. Hal tersebut diharapkan managemen Jababeka sebagai upaya untuk memberikan kesan nyaman bagi para pendatang, baik itu untuk kepentingan bisnis atau sekadar rekreasi.

“Hal yang paling simple untuk memberikan kesan nyaman adalah pelayanan. Seperti misalnya, ketika memasak, gunakan plastik untuk menyentuh bahan dasarnya memberikan kesan positif tersendiri. Sehingga tidak menutup kemungkinan, jika hal tersebut tetap dijunjung tinggi, para pelancong luar negeri, minimal backpacker misalnya akan betah untuk rekreasi di sini,” seperti yang diungkapkan oleh Darmono. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved