Management Strategy

Bauma akan Gelar Pameran Alat Berat di Jerman

Bauma akan Gelar Pameran Alat Berat di Jerman

Situasi pasar alat berat di Indonesia mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2011 untuk konstruksi sendiri ada sekitar 7.4575 peralatan di bidang konstruksi. Namun pada 2014 justru hanya berjumlah 3.910. Indonesia, sendiri memiliki banyak pembangunan yang sedang dilaksanakan, salah satunya adalah tol Jokowi yang memiliki panjang hingga 10.000 km.

Muller

Berbeda dengan situasi alat berat, nilai kapitalisasai di pasar konstruksi justru meningkat. Dari tahun 2012 yang hanya Rp411,53 triliun menjadi Rp 521.7 triliun. Pada tahun 2015 diperkirakan akan bertambah mencapai Rp 1.000 triliun. Oleh karena itu, kebutuhan akan alat berat di Indonesia amat sangat dibutuhkan.

Melihat kebutuhan ini, Bauma kembali mengadakan pameran alat-alat pertambangan seperti mesin atau alat-alat konstruksi di Munich, Jerman. Pameran akbar ini rencananya akan menghadirkan 3000 exhibitor dari 50 negara di seluruh dunia. Rencananya pameran ini akan dilakukan di lahan seluas 605 ribu meter persegi, di Messe Munchen exhibition center di Munich, Jerman

Nantinya akan ada 9 negara yang akan melakukan presentasi mengenai industri pertambangan. Beberapa di antaranya yaitu, Brazil, Cina, Republik Ceko, Perancis, Inggris, Italia, Korea, Amerika, dan Irlandia Utara.

Indonesia sendiri pernah menjadi negara partner dan memberikan diskusi mengenai industri pertambangan di pameran ini pada tahun 2013. Hal ini diungkapkan oleh H.M Zulkarnain Arief, Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia. “Ada sekitar 50-an orang yang datang, kami bahkan sengaja menggunakan scarf khusus berwarna merah putih,” ujar Dr Wolf-Dietrich Muller, Chief Representative and Senior Executive officer of Messe Munchen dengan nada bangga.

Ada sekitar 800an orang Indonesia yang datang, sehingga Dr Wolf-Dietrich Muller, melihat bahwa Indonesia merupakan market yang cukup potensial. Selain memiliki sumber daya alam yang mumpuni, Indonesia juga membutuhkan banyak peralatan berat untuk mendukung industri pertambangan.

Ia pun cukup optimis bahwa pameran yang akan diadakan di tahun depan ini akan mampu menyerap banyak pengunjung, terutama para pengusaha yang membutuhkan peralatan. Pada tahun 2013, pameran yang dihadirkan oleh penyelenggara mesin kontruksi ini mampu memecahkan rekor dengan 535,065 pengunjug dari 200 negara di seluruh dunia.

Ada 3.421 exhibitor dari 57 negara dan 125,850 pengunjung mengaku bahwa mereka sangat tertarik dengan sektoe pertambangan. Acara ini juga diharapkan mampu mengajak para anak muda untuk mau berkecimpung di industri pertambangan.

Acara yang selalu dilakukan di Jreman setiap 3 tahun sekali ini, juga pernah dilakukan di beberapa negara lain. Pada tahun 2015 Bauma mengadakan acara yang sama bertempat di Afrika dengan 600 exhibitor dan mampu menarik 20.000 pengunjung. Pada tahun 2014, Bauma Cina dengan sukses mampu menarik 189.732 pengunjung.

Muller pun optimis bahwa pada tahun 2016 nanti, acara yang memamerkan berbagai alat berat di industry pertambangan ini mampu menarik 500.000 pengunjung dari seluruh dunia. “Kami berharap akan banyak orang Indonesia yang datang ke acara ini, mengingat kebutuhan Indonesia akan alat berat di industry pertambangan,” dia menjelaskan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved